May Day 2017 Tinggalkan Luka bagi Buruh

Ilustrasi aksi Hari Buruh di Sejumlah Daerah Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA.co.id – Massa buruh yang berkumpul di kawasan Jakarta Pusat, memperingati Hari Buruh Internasional, Senin, 1 Mei 2017, mulai membubarkan diri. Meski sebelummya massa sempat bertahan di tengah guyuran hujan, ribuan massa yang sejak siang tadi berkumpul satu persatu mulai meninggalkan lokasi aksi.

Oso Sindir KSPI karena Minta Jatah Menteri ke Prabowo

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal pun mengungkapkan kekecewaannya, karena usaha untuk menyampaikan aspirasinya di depan Istana Negara tidak tercapai. Padahal, para buruh telah meneken kesepakatan internal dengan aparat kepolisian, agar bisa menggelar aksi di depan Istana Negara. 

“Kami mengecam keras sikap kepolisian yang memblokade. Ini sejarah kelam demokrasi Indonesia. Padahal sudah memenuhi syarat tentang penyampaian di muka umum,” kata Said, Jakarta.

PPP: Pilpres 2014 KSPI Deklarasi untuk Prabowo, Tapi Kalah

Aparat kepolisian memang memblokir akses massa yang ingin bertolak ke Istana Negara dengan menggunakan kawat berduri, beton pembatas jalan, dan sejumlah kendaraan. Massa buruh pun melakukan negosiasi dengan aparat kepolisian, agar bisa mendapatkan akses untuk melakukan aksi di depan Istana Negara.

Namun sayangnya, negosiasi berjalan buntu karena aparat kepolisian merasa keputusan untuk melarang para buruh menggelar aksi di depan Istana Negara sudah sesuai dengan standar operasional yang berlaku. Alhasil, massa pun tertahan di depan Jalan Merdeka Barat, tepat di depan gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata.

Buruh Deklarasikan Prabowo Capres 2019 Dinilai Hal Biasa

Para buruh yang tergabung dalam beberapa afiliasi serikat pekerja itu pun sempat mencoba menerobos masuk blokade yang sudah dibuat oleh aparat keamanan. Bahkan, ketika hujan mulai mengguyur kawasan tersebut, massa buruh tetap bertahan, dan menyanyikan yel-yel di depan petugas kepolisian.

Atas larangan tersebut, KSPI pun akan melaporkan aparat kepolisian nasional kepada Organisasi Buruh Internasional (ILO). Keputusan polisi melarang buruh menyuarakan aspirasi di depan Istana Kepala Negara, ditegaskan Said, dianggap bagian dari pelanggaran hak asasi manusia.

Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Suyudi Ario Seto menambahkan, aparat kepolisian akan mengawal massa hingga benar-benara meninggalkan lokasi aksi. Secara garis besar, kata dia, aksi May Day tahun ini berjalan lancar dan aman terkendali. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya