- bakohumas.depkominfo.go.id
VIVA.co.id – Nama Artalyta Suryani, alias Ayin kembali mencuat dalam kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, atau SKL BLBI terhadap Bank Dagang Negara Indonesia, milik Sjamsul Nursalim.
Nama perempuan yang dijuluki 'Ratu Suap' itu terdengar lagi, senada penetapan terhadap mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Syafuddin Arsyad Tumenggung sebagai tersangka oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahkan, Ayin sempat mangkir pemeriksaan KPK pada 17 April 2017 lalu.
Selain Ayin, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli rupanya juga tidak memenuhi panggilan KPK beberapa hari lalu.
"Sejak penyidikan kasus ini dilakukan, memang KPK sudah diagendakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi ini. Pada 17 April 2017, diage.ndakan pemeriksaan Rizal Ramli, saat itu saksi tidak hadir. Kemudian, pada 25 April, diagendakan pemeriksaan Artalita Suryani, tetapi saksi tidak hadir," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu 26 April 2017.
Febri mengungkapkan, sejauh ini, baru mantan Menteri Koordinator Ekonomi Keuangan dan Industri, Kwik Kian Gie yang penuhi panggilan penyidik KPK. Pemeriksaan tersebut dilakukan pada 20 April 2017.
Karena itu, kata Febri, Ayin dan Rizal Ramli akan dipanggil kembali oleh KPK. "Kami tentu akan lakukan pemanggilan kembali," tegas Febri.
Seperti diketahui, nama Ayin pernah membetot perhatian publik pada sekitar tahun 2011 silam. Bukan lantaran dia dijerat atas kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan, melainkan karena satgas pemberantasan mafia hukum memergoki Ayin menggunakan fasilitas serba mewah di Rumah Tahanan Pondok Bambu. (asp)
KPK: Kasus BLBI Sjamsul Nursalim Belum Kedaluwarsa
Merujuk pada penanganan kasus Syafruddin Temenggung.
