Enam Tokoh Perubahan 2016 Tingkatkan Devisa Negara

Enam Tokoh Perubahan 2016 Tingkatkan Devisa Negara
Sumber :
  • Linda Hasibuan/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Acara tahunan yang diadakan media komunitas Muslim Republika memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh yang mendorong program-program baru di berbagai bidang. Anugerah yang telah diadakan sejak tahun 2005 ini, mengusung tema besar yakni Menggiatkan Ekonomi Berkeadilan untuk Mengatasi Kesenjangan.

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Sehingga mereka yang terpilih tentunya yang mampu mengatasi kesenjangan sosial dan meningkatkan perekonomian orang lain. Serta mampu mengubah pola pikir atau mindset masyarakat sekitarnya menjadi lebih maju.

Mereka yang terpilih dan dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan adalah sosok-sosok yang dinilai mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan melakukan perubahan di tengah masyarakat. Keenam tokoh yang berhasil mendapatkan anugerah Tokoh Perubahan 2016 yakni,

Terpopuler: Netizen Serang Wasit Nasrullo Kabirov, Ivar Jenner Sebut Qatar Badut

H Artim Yahya, pendiri Koperasi Tani Maju Bersama Lombok Barat

Petani asal Desa Santong, Kabupaten Lombok Utara, NTB, layak meraih Tokoh Perubahan Republika 2016 atas prestasinya dalam mengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Santong. Artim yang yang kala itu ditunjuk sebagai penanggung jawab kepala desa persiapan Santong memberikan usulan untuk memindahkan pergeseran lokasi dari Desa Rempek ke Santong.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi Rabu 17 April 2024

Berkat kegigihannya kegiatan tersebut berjalan lancar dan terealisasi seluas 221 hektare. Tidak hanya itu, Artim kini  juga diangkat sebagai Ketua Koperasi Tani Maju Bersama di Santong.

Mursida Rambe, Pendiri BMT Beringharjo Yogyakarta

Bersama seorang temannya, Mursida meneguhkan diri untuk mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang saat itu pertama kali ada di Yogyakarta. Bermodal niat baik untuk melakukan perubahan bagi kaum dhuafa, Mursida mengajukan pinjaman modal senilai Rp1 juta  kepada Dompet Dhuafa, untuk mendirikan BMT Beringharjo pada akhir 1994 karena dia bertekad keras untuk memberantas rentenir.

Setelah berjalan lebih dari 20 tahun, kini BMT yang didirikan Mursida dan temannya sudah tersebar di lima provinsi yaitu Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan 15 kantor cabang. Keseluruhan BMT ini dibantu oleh 140 pegawai. Berkembangnya BMT tidak lepas dari dukungan dana dari Dompet Dhuafa.

Nurhayati Subakat, pendiri perusahaan kosmetik PT Paragon Technology and Innovation/PTI (Wardah Cosmetics).

Wanita yang memulai usaha membuat sampo yang diproduksi di rumah dan dipasarkan door to door ke salon tahun 1985 ini, kini melebarkan sayap ke bisnis kecantikan berbasis kosmetik halal. Siapa sangka kini Wardah yang di bawah naungan Paragon Technology Innovation (PTI)  telah menjadi tren make up terutama bagi kaum muslimah dan terus meningkat dengan mempekerjakan 7.500 karyawan.

Wanita kelahiran Sumatera Barat ini akhirnya sukses menjadi pengusaha kosmetika Wardah yang memiliki omzet Rp200 miliar per bulan, dengan luas pabrik 6,5 hektare di Tangerang.

Robin Lim, Bidan Inspiratif sekaligus Pendiri Yayasan Bumi Sehat Bali

Keteguhan Robin Lim dalam melakukan perubahan nyata di tengah masyarakat dengan memberikan layanan persalinan gratis bagi warga kurang mampu memang patut diapresiasi. Robin Lim berjuang mengurangi tingkat kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Tidak hanya itu, Robin yang berbasis di Bali ini juga menyiapkan fasilitas pendukung kehamilan sehat, serta layanan persalinan layak dengan konsep yang lembut, santun, tenang, dan alami. Klinik Bumi Sehat yang dikelola Robin Lim menyediakan layanan kesehatan untuk semua ibu secara gratis.

Kini, klinik tersebut sudah memfasilitasi ribuan persalinan bagi keluarga miskin di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Robin Lim juga ikut terlibat dalam layanan medis di tsunami Aceh, gempa bumi Yogyakarta, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

Prof M Suyanto, Pendiri Universitas Amikom Yogyakarta

Meski mendapatkan berbagai penolakan saat menciptakan suatu animasi, Profesor Suyanto tak pernah putus asa. Terlebih atas kegigihannya kini dia  mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan salah satu film karyanya Battle of Surabaya.

Profesor Suyanto fokus mengembangkan ekonomi kreatif di lingkungan Amikom. Adapun alasannya adalah karena film animasi menghasilkan banyak uang.

Selain itu, bidang tersebut juga melibatkan banyak orang dan diyakini merupakan sebuah produk yang memiliki pasar lebih banyak dari jumlah penduduk dunia.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI

Siapa yang tidak kenal Sri Mulyani Indrawati, perempuan yang satu ini pantas diberi penghargaan atas usahanya dalam memerangi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Dalam malam penganugerahan Tokoh Perubahan yang diadakan di Djakarta Theatre, Selasa malam 25 April 2017 dia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berjanji memperbaiki kinerjanya dalam memimpin Kementerian Keuangan.

Menurut Sri, institusi Kementerian Keuangan memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya agar belanja negara tepat sasaran kepada yang membutuhkan. Tidak hanya itu, menurut Sri, pajak merupakan satu senjata ampuh untuk memerangi ketimpangan ekonomi sekaligus meningkatkan pemerataan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya