Sumatera Barat Diguncang Lima Kali Gempa Tektonik Hari Ini

Peta gempa di Sumatera Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA.co.id – BMKG Stasiun Geofisika Silaing Bawah Padang Panjang, Sumatera Barat mencatat, sedikitnya telah terjadi lima kali gempa tektonik yang mengguncang Sumatera Barat pada Sabtu 22 April 2017.

Diguncang Gempa Magnitudo 5.8, Warga Padang Berhamburan Keluar Rumah

Gempa pertama dicatat pada pukul 12:37. WIB dengan kekuatan 2.7 SR. Pusat gempa ini berada di 2.14 LS, 100.75 BT dengan kedalaman 2 kilometer, tepatnya di 28 kilometer Barat Daya Air Haji, Pesisir Selatan, Sumbar. 

Pada pukul 12:54 WIB gempa kembali tercatat dengan kekuatan 3.2 SR yang berpusat di 2.95 LS, 100.02 BT
dengan kedalaman 23 kilometer, tepatnya di 20 kilometer Selatan Silabu, Pulau Pagai Utara, Kepulauan Mentawai.

Gempa 5,8 SR Guncang Mentawai, Sebagian Warga Berhamburan Keluar Rumah

BMKG juga mencatat gempa ketiga terjadi pada pukul 14:25 WIB dengan kedalaman 10 Kilometer berada di 1.98 LS, 100.38 BT. Gempa ketiga ini kembali berpusat di Barat Daya Air Haji, Pesisir Selatan.

Gempa keempat dengan kekuatan 4.0 SR terjadi pada Pukul 14:43 WIB berpusat di 63 kilometer timur laut Muara Sikabaluan, Siberut, Kepulauan Mentawai. Gempa ini berada di kedalaman 63 kilometer.

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Mentawai, Getarannya hingga Bukittinggi

Sedangkan gempa kelima tercatat terjadi pukul 18.30 Wib dengan kedalaman 10 kilometer yang berpusat di 2.24 LS, 100.62 BT atau 45 kilometer Barat Daya Air Haji, Pessel.

Kelima gempa tektonik tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun tetap harus diwaspadai, mengingat potensi gempa susulan bisa saja terjadi setiap saat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Ikatan Geologi Sumatera Barat, Ade Edward menyebutkan, terjadinya aktivitas kelima gempa tektonik tersebut merupakan hal yang biasa. Apalagi mengingat wilayah Sumbar memang rentan terhadap gempa bumi.

Ade Edward menilai, dengan seringnya terjadi gempa dengan skala kecil, paling tidak mengurangi energi gempa. Serta dapat menambah data ahli dan pengamat kegempaan.

"Paling tidak, dengan seringnya terjadi gempa kecil, maka data untuk ahli maupun pengamat kegempaan bertambah. Sehingga mempermudah prediksi gempa dimasa akan datang,"kata Ade, Sabtu 22 April 2017.

Soal Gempa bumi, lanjut Ade, memang sulit untuk diprediksi. Namun, dengan sering terjadinya gempa berskala kecil, paling tidak bisa menjadi bahan rujukan untuk antisipasi ke depan.

Ade Edward mengimbau, masyarakat agar tidak panik secara berlebihan terkait seringnya aktivitas gempa dalam dua minggu terakhir. "Warga harus tetap waspada, dan tetap memperhatikan warning gempa berdasarkan pengalaman sebelumnya," katanya. 

Hingga saat ini, BMKG setempat belum memberikan keterangan resmi terkait Lima gempa tektonik yang terjadi hari ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya