Waspada, Anak-anak PAUD Ditengarai Target Paham Radikalisme

Jenazah Terduga Teroris Tuban
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT Komjen Polisi Suhardi Alius menyatakan bahwa paham radikalisme teroris sudah menyusupi kaum perempuan dan anak-anak lewat pendidikan usia dini dan hal tersebut patut diwaspadai.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Menurutnya, kaum perempuan yang rentan tersusupi paham radikal, sehingga tak sedikit perempuan yang diduga turut berperan dalam aksi terorisme.

Salah satunya perempuan berinisial DYN berusia 27 tahun asal Cirebon, yang ditangkap Densus 88 di Bekasi, dan diduga akan menjadi eksekutor bom bunuh diri di Jakarta.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

"Secara statistik, belum terlalu banyak. Tetapi, pemanfaatannya sudah cukup banyak, tren sudah banyak," kata Suhardi, seusai Sarasehan Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan Peluncuran Da'iyah Anti Radikalisme bersama Fatayat NU di Hotel Papandayan, Bandung Jawa Barat, Jumat 21 April 2017.

Menurutnya, para penganut paham radikal juga melancarkan pengaruh ideologinya dengan menginfiltrasi melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Para pembimbing maupun guru jaringan radikal menanamkan paham radikal secara perlahan dan sistematis.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

"Bahkan, untuk anak-anak pun banyak sudah dimotivasi. Ada beberapa PAUD sudah dipaparkan pembimbingnya memberikan paham," lanjut dia.

Suhardi melanjutkan, jaringan radikal yang aktif menanamkan paham radikal kepada anak-anak dan perempuan, yaitu Jaringan Ansharut Daulah (JAD).

"Banyak ya, JAD itu kan semua, ada paham yang mendasar itu khilafah dan taksiri untuk Indonesia dalam radikalisme itu," kata Kepala BNPT. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya