VIVA.co.id – Prarekontruksi yang dilakukan oleh jajaran Polres Lubuk Linggau, Kamis 20 April 2017, terkait penembakan mobil Honda City, yang menewaskan Surini (54) dan melukai lima orang penumpang, terkesan janggal. Selama jalannya prarekonstruksi Brigadir K yang dibawa petugas tak sekali pun diturunkan.
Pantauan di lapangan, prarekontruksi tersebut, awalnya berlangsung di Mapolsek Lubuk Linggau Timur I. Di sana, Brigadir K dibawa ke ruang Reskrim.
Setelah itu, prarekonstruksi dilanjutkan ke titik awal razia, yakni di Jalan Lingkar Selatan, depan SMA 5, Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuk Linggau Timur II. Di sana, Brigadir K yang dibawa menggunakan Pajero putih, tak sekali pun turun dari mobil.
Hanya beberapa detik, ketika melihat para wartawan yang ingin meliput, mobil rombongan polisi yang membawa Brigadir K langsung berputar balik. Mobil langsung menuju ke lokasi tempat penembakan berlangsung di Jalan Lingkar Selatan, depan SMA 5, Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuk Linggau Timur II yang jaraknya sekitar tiga kilometer.
Di sana pun, petugas provos hanya turun sebentar, dan ketika melihat jurnalis langsung kembali masuk ke dalam mobil. Tak sekalipun terlihat Brigadir K diturunkan dari mobil.
Warga sekitar yang sudah berkerumunan di lokasi pun nampak sangat kecewa melihat prarekonstruksi yang berlangsung sangat cepat tak lebih dari 10 detik.
"Katanya prarekonstruksi, tetapi kok cepat benar ya. Giliran warga sipil saja, sampai detail. Itu pun polisi yang menembak tidak diturunkan," ujar Rudi (28), warga sekitar yang melihat. (asp)
5 Fakta Oknum Brimob Tembak Penambang Emas di Maluku
Oknum Brimob menjadi tersangka penembakan penambang emas di Gunung Botak, Maluku. Oknum Brimob bekingi tambang emas ilegal
