Mensos: Keluarga Ikhlaskan Korban Longsor Ponorogo Hilang

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA.co.id – Sebanyak 24 orang korban tertimbun longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, belum ditemukan. Keluarga korban mengikhlaskan mereka. Ada rencana lokasi longsor langsung dijadikan makam atas korban meninggal yang masih tertimbun.

Kisah Pilu Bocah Desa Banaran, Yatim Piatu karena Longsor

"Saya menerima konfirmasi bahwa Jumat dua pekan lalu sudah ada kesepakatan bersama antara masyarakat dengan Pak Bupati bahwa mereka sudah mengikhlaskan (korban belum ditemukan)," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Kota Madiun, Jawa Timur, pada Senin, 17 April 2017.

Saat meninjau lokasi longsor pada Minggu, 2 April 2017, Khofifah mengaku menerima laporan dua korban tertimbun ditemukan dan sepekan kemudian dua korban lain juga terevakuasi. Dengan demikian, dari total 28 korban, masih ada 24 korban longsor Ponorogo yang masih belum ditemukan jasadnya.

Jadi Zona Merah, Desa Banaran Tak Boleh Untuk Permukiman

Khofifah mengatakan, Senin sore atau malam dia akan menyerahkan santunan kematian dari Kementerian Sosial kepada 26 ahli waris korban masing-masing Rp15 juta. Santunan kematian untuk dua ahli waris korban pertama ditemukan sudah diberikan tiga pekan lalu.

Untuk bantuan jaminan hidup, Khofifah menerangkan bahwa Kemensos bisa masuk menyalurkan bantuan untuk isi rumah hasil relokasi warga terdampak longsor yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah setempat.

Satu Jenazah Ditemukan sebelum Longsor Susulan Ponorogo

"Lahan (relokasi)-nya dari pemerintah kabupaten, bangunannya bisa patungan dari APBD dan APBN. Kemensos hanya mengkaver isi huniannya, indeks Rp3 juta per kepala keluarga," tandas Khofifah.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa proses evakuasi korban longsor Ponorogo tersisa dihentikan karena batas waktu pencarian yang ditentukan sudah habis. Selain itu, lokasi pencarian juga berbahaya terhadap keselamatan petugas gabungan, setelah sempat terjadi longsor susulan.

Ada rencana, lokasi longsor akan langsung dijadikan kuburan 'massal' terhadap jasad 24 korban yang belum ditemukan. Tetapi hal itu perlu disepakati oleh masyarakat setempat, terutama pihak keluarga korban.

"Apakah dijadikan kuburan massal atau bagaimana, sementara dibicarakan dengan keluarganya," kata Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Kamis pekan lalu.

Bencana longsor terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu pagi, 1 April 2017. Informasi awal menyebutkan, longsor terjadi sekira pukul 09.30 WIB akibat tanah bergerak. Longsor menimpa rumah warga di empat rukun warga dan mengurung sekira 28 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya