Pesan Habibie untuk PPATK

Presiden ke-3 BJ Habibie di acara HUT PPATK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rifki Arsilan

VIVA.co.id – Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie mengapresiasi kinerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selama 15 tahun terakhir. Menurut dia, kinerja PPATK yang masuk lembaga transaksi keuangan sudah dapat diacungi jempol.

Mantan Mendagri Syarwan Hamid Meninggal Dunia

Habibie mengatakan, bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PPATK diyakini dapat meningkatkan neraca keuangan negara.

Namun, ia berpesan, sebagai lembaga pemantau dan analisis keuangan, PPATK tidak boleh merasa puas begitu saja dengan pencapaian selama ini. Salah satunya, disarankan menciptakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di internalnya.

Tak Ingin Berhenti, Bunga Citra Lestari Lakukan Hal Ini

"Peningkatan kualitas SDM itu jauh lebih penting dibandingkan menjaga stabilitas neraca perdagangan. Tidak penting itu berapa kursnya, yang penting itu adalah stabilitasnya," kata Habibie dalam acara memperingati HUT ke-15 PPATK di Gedung PPATK, Jakarta Pusat, Senin 17 April 2017.

Ia menambahkan, stabilitas keuangan negara akan lebih stabil dan diperhitungkan oleh negara-negara lain apabila kualitas SDM masyarakat Indonesia meningkat. Ada tiga hal yang menjadi wejangan Habibie.

Lapan Gunakan Sukuk untuk Pengembangan Pesawat R80 BJ Habibie

Pertama, kata dia, Indonesia harus memiliki kualitas SDM yang tinggi. Kedua, setiap generasi muda Indonesia harus dapat membiasakan budaya etos kerja atau kedisiplinan tinggi. Ketiga, dalam bekerja harus terbiasa dengan perencanaan dan target tujuan.

"Jadi harus on schedule. Jadi tiga hal ini yang saya pegang betul waktu ambil alih dari kepemimpinan (mantan Presiden) Soeharto dulu," ujarnya.

Selain itu, untuk bersaing dengan negara-negara maju, Indonesia harus menunjukkan bahwa memiliki kemampuan dalam menciptakan stabilitas ekonomi dengan cara meningkatkan SDM yang dimiliki.

"Kita harus konsentrasi dengan dunia kita. Kita jangan mau diganggu dengan dunia- dunia lain. Dan yang paling penting kita harus memperkuat ketahanan budaya kita," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya