Bocah Malang Saksi Pembunuhan Sadis Bakal Diasuh Sang Kakek

K, saat dikunjungi Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA.co.id – Malang benar nasib Kirana, bocah asal Medan yang baru berusia 4 tahun ini. Sempat dalam kondisi kritis, ia kini juga harus tinggal tanpa kasih sayang ayah ibu dan dua kakaknya yang tewas dibunuh secara sadis, beberapa waktu lalu.

Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua

Beberapa waktu lalu, pembunuhan sadis d Medan memang sukses menyedot perhatian. Satu keluarga yang beralamat di jalan Mangaan Gang Benteng, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara dibantai secara biadab.

Nara, panggilan akrabnya, berhasil selamat meski sempat kritis. Ia menjadi saksi hidup saat kedua orang tuanya, kakak-kakaknya dan neneknya dibunuh. Kondisi ini yang membuat banyak kalangan prihatin dan berniat merawatnya termasuk Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.

Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Palembang

Namun sang kakek, mengaku masih ingin merawatnya. “Harus saya rawat sampai dia besar," kata sang kakek, Wagiman (66), kepada wartawan di Medan, Minggu, 16 April 2017.

Wagiman dengan nada sedih menuturkan peristiwa kejam dan biadab dialami oleh Rianto bersama keluarganya tersebut. "Aksi mereka benar-benar sadis. Cucu saya, kini tinggal sebatang kara," ucap Wagiman.

Pembunuhan Sadis Modus Begal ke Mirna Ternyata Pembunuhan Berencana, Otaknya Menantu Korban

Wagiman menjelaskan memiliki 9 cucu dari tiga orang anaknya. Dengan kejadian ini, cucunya tinggal 7 orang. Karena, dua cucunya tewas dalam pembunuhan sadis itu. Kedua cucunya, adalah Syifa Fadilla Inaya dan Gilang Laksono.

"Dari tiga anak saya, masing-masing punya anak tiga. Sekarang tinggal 7 cucu saya, termasuk Kirana," ungkapnya.

Dia menambahkan selama hidup Rianto dan keluarganya memiliki hubungan baik dengan keluarga lainnya dan tidak memiliki permasahalan dengan orang lain. "Hubungan keluarga dengan menantu saya tetap baik, tidak ada masalah. Silaturahmi tetap dijaga kedepannya," katanya.

Untuk diketahui, Andi Lala (35) diciduk aparat kepolisian dari Polda Sumatera Utara dibantu Polda Riau di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan, tepatnya di  Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Indragiri Hilir, Riau, Sabtu subuh, 15 April 2017, sekitar pukul 05.10 WIB.

Sebelumnya, aparat kepolisian juga sudah meringkus dua pelaku lainnya, yakni Roni (21) dan Andi Saputra (27). Keduanya, diamankan didua lokasi berbedah di Sumatera Utara, beberapa hari lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya