Terduga Teroris Semarang Dimakamkan Dini Hari

Keluarga Riski Rahmat, seorang terduga teroris yang tewas di Tuban, menangis di dekat peti jenazah di rumah duka, Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu dini hari, 12 April 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Jenazah Riski Rahmat (22 tahun), terduga teroris asal Semarang, yang tewas di Tuban, Jawa Timur, dimakamkan pada Rabu dini hari, 12 April 2017. Dia dimakamkan di kompleks pemakaman umum kampungnya.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Pemakaman berlangsung sekira pukul 01.00 WIB, setelah jenazah tiba dari Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya pada pukul 00.30 WIB. Sesaat setelah jenazah tiba di kampung halamannya di Jalan Kerapu II, Kuningan, Semarang Utara, korban langsung dimakamkan. 

"Memang langsung dimakamkan. Tapi permintaan ibunya, katanya, dibawa pulang sebentar. Ibunya ingin lihat jasad anaknya dulu, lalu dimakamkan," kata Joko, Kepala Desa setempat. 

5 Perwira Polri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa usai Lumpuhkan Gembong Bom Bali Dr Azhari

Tangis haru sempat mengiring kedatangan sebuah ambulans berisi peti kayu bertulis nama Riski Rahmat di rumah duka. Mutiah (50 tahun), ibu Riski, dan ayahnya, Edi Suprianto (49 tahun), terlihat tegar dan menghabiskan waktu lima menit melihat jenazah sang anak.

Prosesi pemakaman pun dilakukan puluhan warga di pemakaman berjarak satu kilometer dari rumahnya. Pemakaman dilakukan sederhana hanya dengan satu lampu penerangan. 

5 Perwira Polisi yang Menangani Kasus Bom Sarinah, Ada yang Berujung Masuk Bui

"Kesepakatan dengan warga, memang dimakamkan malam. Pertimbangannya faktor keamanan juga," kata Joko.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Polisi Abiyoso Seno Aji, hadir dalam pemakaman itu. Polisi menjaga ketat proses pemakaman untuk menghindari penolakan warga.

Riski adalah satu dari enam terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror di Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu, 8 April 2017. Selain Riski, satu terduga teroris asal Semarang, juga ada nama Satria Aditama (20 tahun). Namun, jenazahnya belum tiba di kampung halamannya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya