Ratusan Orang di Jawa Timur Dicurigai Teroris

Aparat Polrestabes Bandung menggeledah rumah Soleh alias Gungun, seorang terduga teroris, di Jalan Jamika, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 13 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus

VIVA.co.id – Pascapenangkapan sejumlah teroris di wilayah Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, meminta masyarakat berperan aktif melihat kondisi lingkungan sekitar. Karena ada ratusan orang di Jawa Timur yang dicurigai sebagai teroris.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

"Kita diberi informasi awal oleh Densus 88. Komandan Densus menyampaikan potensi-potensi dan pergerakan teroris di Jawa Timur. Tetapi kita sifatnya hanya diberitahu untuk mengetahui informasi itu," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Selasa, 11 April 2017.

Ratusan orang yang saat ini diduga menjadi teroris itu sedang dalam pantauan Densus 88. Masyarakat harus berperan aktif untuk mendeteksi dini hal-hal yang mencurigakan.

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

"Saya sampaikan dalam pantauan, masyarakat juga harus berperan aktif untuk mendeteksi dini. Jadi masyarakat harus turut membantu terlibat dalam deteksi dini Insya Allah kita bisa menanggulangi efektif," ujar Gus Ipul.

Gus Ipul mengungkapkan pantauan ratusan orang yang diduga teroris itu sudah dilakukan sejak lama. Terkait dari jaringan mana, Gus Ipul mengaku tidak mengetahui secara detail.

Gus Ipul Bicara soal Pergantian Cak Imin dari Ketua Umum PKB: Harus Regerenasi

"Yang diharapkan pihak aparat sebenarnya partisipasi aktif masyarakat, ada ratusan orang yang masuk pantauan aparat, diikuti, dipantau secara cermat, diawasi sudah sejak lama. Dari jaringan mana, itu tugas aparat yang menyampaikan," papar Gus Ipul.

Pemprov Jatim hanya diberi gambaran soal bahaya terorisme di masyarakat. Harapannya mampu terlibat dalam pemantauan bahaya terorisme sejak dini. Peran Ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga juga dianggap penting dalam upaya penangkalan terorisme.

"Kita hanya ditugaskan menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masyarakat,  melihat hal aneh diharapkan melapor kalau bisa sampai tingkat RT dan RW. Kita hanya diberi gambaran ada ratusan orang dalam pengawasan, deteksi dini kalau ada hal aneh silakan lapor ke aparat. Daerah mana saja yang tahu itu aparat," kata Gus Ipul. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya