Dua Gempa Tektonik Guncang Sumatera Barat dalam Semalam

Peta gempa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Sumber :
  • BMKG

VIVA.co.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat tetap waspada seiring gempa bumi tektonik yang terjadi dua kali Kabupaten Agam dan Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat, pada Senin malam, 10 April 2017.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

BMKG Stasiun Geofisika Silaing Bawah Padang Panjang mencatat pada pukul 20.23 WIB gempa bumi tektonik berkekuatan M=3.6 skala richter mengguncang Kabupaten Agam. Pusat gempa terletak di 0.13 lintang selatan dan 100.20 bujur timur, tepatnya di darat 10 kilometer timur laut Agam, dan berada di kedalaman 10 kilometer.

Selain itu, pada pukul 22:46:40 WIB, BMKG juga mencatat gempa tektonik di Pariaman berkekuatan M=3.7 skala richter dengan pusat gempa terletak pada 0.81 lintang selatan dan 99.80 bujur timur, tepatnya di laut 43 kilometer barat daya Pariaman pada kedalaman 34 kilometer. 

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Silaing Bawah di Kota Padang Panjang, Rahmat Triyono, gempa itu tidak berpotensi tsunami. Walau demikian masyarakat diimbau tetap waspada mengingat potensi gempa bisa terjadi setiap saat.

Jenis gempa dangkal yang mengguncang Agam dipicu aktivitas sesar aktif. "Secara tektonik, gempa bumi Agam disebabkan oleh pergerakan sesar Sianok yang memiliki laju geser 2,3 centimeter per tahun," katanya melalui sambungan seluler.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Gempa yang terjadi di Pariaman, katanya, merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng Indoaustralia yang menyusup ke lempeng Eurasia di sekitar segmen Siberut.

"Catatan menunjukkan bahwa Pariaman juga pernah diguncang gempa bumi berkekuatan M=7.9 pada 30 September 2009, yang dirasakan dengan intensitas VIII skala Modified Mercally Intensity (MMI) di Pariaman dan Padang," ujarnya.

Rahmat menjelaskan, berdasarkan data kegempaan, wilayah Pariaman termasuk kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang tinggi. Hal itu disebabkan keberadaan sesar Mentawai dan zona subduksi.

"Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu masyarakat Kota Padang dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya