Gempa Bumi 3,6 SR Guncang Kabupaten Agam

Peta gempa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Sumber :
  • BMKG

VIVA.co.id – Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diguncang gempa tektonik berkekuatan 3,6 Skala Richter (SR), Senin, 10 April 2017 sekira pukul 20.23 WIB.

Mayoritas Kota-kota Besar Berpotensi Hujan dampak Dua Siklon Tropis, Menurut BMKG

Hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Silaing Bawah Padang Panjang menunjukkan, pusat gempa bumi tersebut terletak pada 0.13 LS dan 100.20 BT, tepatnya di darat 10 kilometer Timur Laut Agam Sumatera Barat dan berada di kedalaman 10 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Silaing Bawah, Kota Padang Panjang Rahmat Triyono mengatakan, hasil dari analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di wilayah Kabupaten Agam pada skala intensitas I SIG BMKG (I-II MMI), dan Kabupaten Pasaman pada skala II SIG BMKG (III MMI).

BMKG Temukan Ratusan Titik Panas di Kaltim, Jumlahnya Meningkat dari Sehari Sebelumnya

"Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu, masyarakat Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman diimbau agar tetap tenang, mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," ujar Rahmat saat dihubungi lewat telepon, Senin, 10 April 2017.

Gempa bumi yang terjadi kali ini, lanjut dia, merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Secara tektonik, gempa bumi Agam disebabkan oleh pergerakan sesar Sianok yang memiliki laju geser 2.3 sentimeter per tahun.

BMKG: Potensi Hujan Badai Disertai Petir di DKI Jakarta

"Catatan gempa bumi di BMKG menunjukkan bahwa Pasaman juga pernah diguncang gempa bumi berkekuatan 5,4 pada 10 Juli 2016, yang dirasakan dengan intensitas IV skala Modified Mercally Intensity (MMI) di Pasaman," ujarnya. 

Sementara itu, di daerah lainnya seperti Bukit Tinggi, Padang Panjang, dan area sekitarnya mengalami guncangan antara II-III MMI. 

Data kegempaan setempat menunjukkan, wilayah Agam dan Pasaman termasuk kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan cukup tinggi.  "Hal ini disebabkan keberadaan sesar lokal di wilayah ini," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya