Gantikan Patrialis, Saldi Isra Dinilai Punya Integritas

Saldi Isra.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Mitra Angelia

VIVA.co.id – Pakar hukum Tata Negara Saldi Isra akan memulai karier baru sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Usai dilantik, Selasa, 11 April 2017, Saldi akan mengisi kekosongan satu kursi hakim konstitusi menggantikan Patrialis Akbar yang dijerat KPK karena kasus suap.

MK Tolak Eksepsi Tim Jokowi soal Berkas Gugatan Baru Prabowo

Berlatar belakang Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, nama Saldi Isra sebelumnya disebut-sebut sebagai calon terkuat dari tiga nama yang diajukan Panitia Seleksi (Pansel) MK ke Presiden Joko Widodo. Pria kelahiran Solok, 20 Agustus 1968 ini menempati peringkat pertama dari tim Pansel MK.

Anggota Komisi III DPR RI, Taufiqulhadi mengatakan, Komisi III cukup mengenal Saldi Isra sebagai salah seorang pakar hukum yang baik. Selain itu Saldi dinilai memiliki integritas.

Tim Hukum Prabowo Singgung Biaya Fotokopi Berperkara di MK Miliaran

"Kami mengenal Pak Saldi Isra sebagai pakar hukum yang baik. Dia memiliki integritas karena itu kami menganggap bahwa terpilihnya sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK) adalah ada harapan menjadi lebih baik," ujarnya kepada VIVA.co.id, Senin 10 April 2017.

Politikus NasDem ini mengatakan, ada beberapa hal yang bertolak belakang dengan Komisi III terkait peran yang dilakukan MK. Untuk itu, Saldi Isra diharapkan mampu mengembalikan peran MK yang sesungguhnya.

Polri Ungkap Estimasi Massa Aksi MK yang Turun ke Jalan

"Selama ini kami menganggap ada sejumlah hal yang agak bertolak belakang dengan apa yang kami pikirkan, terutama peran-peran yang harus dilakukan MK. Kami mengharapkan beliau mampu mengembalikan peran tersebut," ucap Politisi NasDem ini.

Hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi Saldi, kata Taufiqulhadi, adalah mengembalikan posisi MK dan mengkomunikasinya dengan legislatif soal hukum dalam konstitusi.

"Mahkamah Konstitusi diketahui sebagai lembaga yudikatif, dan yang membuat hukum dalam konstitusi kita adalah lembaga legistlatif. Beliau harus mengkomunikasikan kembali posisi tersebut," kata dia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya