Cerita Kapten Lasmito Duel Satu Lawan Satu dengan Teroris

Danramil0811/01 Kapten Inf Lasmito bersama anggotanya ketika usai baku tembak dengan seorang terduga teroris di Tuban Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/tniad.mil.id

VIVA.co.id – Enam terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tewas usai baku tembak dengan kepolisian dan TNI di Kabupaten Tuban Jawa Timur, Sabtu, 8 April 2017.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Sepertinya korban tewas ini menjadi jumlah terbanyak dalam sejarah baku tembak langsung antara kepolisian dengan kelompok teroris di Indonesia.

Di luar itu, ada sebuah cerita menarik di balik perburuan para teroris itu. Ini diceritakan oleh Komandan Rayon Militer 0811/01 Kapten Inf Lasmito.

Hendak Gagalkan Pemilu, 59 Tersangka Teroris Ditangkap Densus 88 Selama Oktober 2023

Seperti dikutip dari laman tniad.mil.id, ketika penangkapan, ternyata Kapten Lasmito hampir kehilangan nyawa.

Perkaranya, ketika mendengar laporan ada kelompok teroris yang melarikan diri. Lasmito diperbantukan untuk memburu, dan kebetulan ia mendapatkan aduan dari warga ada seorang terduga teroris yang bersembunyi di kebun jagung milik warga.

Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris JAD di Lombok Timur

Atas itu, Lasmito pun melakukan pengecekan ke lokasi bersama seorang anggota Polres Tuban. "Namun tiba-tiba muncul dari kebun satu orang tak dikenal yang diduga teroris menodongkan pistol ke arah muka Kapten Lasmito," tulis Dinas Penerangan TNI AD yang dikutip VIVA.co.id, Senin, 10 April 2017.

Namun, saat itu ketika teroris hendak menembak, ternyata pistol yang digunakannya macet dan tidak bisa meletus. Melihat itu, Lasmito pun melakukan perlawanan.

"Hingga terjadi perkelahian satu lawan satu," tulis laman ini lagi.

Dan setelah beberapa waktu, akhirnya Kapten Lasmito berhasil melumpuhkan teroris tersebut dengan senjata laras panjang yang dibawanya.

Dengan tewasnya teroris di tangan Kapten Lasmito, menambah total teroris yang tewas saat penangkapan. Total teroris yang tewas berjumlah enam orang, dengan satu orang bernama ES (31 tahun) asal Lamongan dapat ditangkap hidup-hidup.

Selain itu ada juga sejumlah barang bukti lain berupa satu unit mobil terios putih, enam pucuk senjata api rakitan, amunisi lima sangkur, lima telepon seluler, dan satu unit Handy Talkie. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya