Longsor di Nganjuk Makan Korban Lima Orang

Ilustrasi longsor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id – Longsor dikabarkan terjadi di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu, 9 April 2017. Lima orang kemudian dilaporkan tertimbun tanah yang longsor setinggi 10 Meter.

Kunjungi Korban Longsor Banjarnegara, Mensos Salurkan Bantuan Logistik

Informasi awal diperoleh dari Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang tersebar di grup WhatsApp BMKG Jawa Timur menyebutkan, longsor terjadi pada Minggu sekira pukul 14.00 WIB. Longsor terjadi di kawasan tebing yang di atasnya merupakan lahan tanaman cengkeh dan mangga.

Longsoran tanah, dalam laporan tersebut yakni seluas tiga hektare dan menutupi sungai yang berada di bawah tebing. Tujuh hektare lahan sekitar dilaporkan juga rawan longsor. Lima orang lalu dikabarkan tertimbun tanah yang longsor.

Lokasi Longsor di Deli Serdang Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera membenarkan informasi longsor Nganjuk tersebut.

"Ya (benar longsor di Kabupaten Nganjuk)," katanya saat dikonfirmasi wartawan.

Bencana Hidrometeorologi Masih Terjadi Jelang Akhir Juni 2020

Informasi itu juga diterima oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Khofifah dijadwalkan akan meninjau lokasi longsor di lokasi pada Senin, 10 April 2017.

"Tadi saya menerima kabar terjadi longsor di Kabupaten Nganjuk. Di Ponorogo juga diterima kabar longsor susulan," ujar Khofifah di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu malam.

Khofifah menjelaskan, berdasarkan informasi yang dia terima dari lokasi longsor, empat dari lima korban dikabarkan tertimbun saat merekam bencana alam tersebut dengan telepon genggam.

"Empat yang tertimbun mereka sedang merekam longsor. Katanya sudah diperingatkan," kata Menteri itu.

Kali ini adalah longsor kedua di Jatim yang memakan korban jiwa selama bulan April. Pekan lalu, longsor terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo dan diduga menimbun hingga 28 orang. Informasi terkini, baru empat korban yang jasadnya ditemukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya