Terduga Teroris Tuban Tinggal di Kampung Toleran Semarang

Rumah terduga teroris, yang ditembak di Tuban, di kampung toleran Semarang.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Satria Aditama (20 tahun), seorang terduga teroris yang tewas ditembak mati di Tuban, Jawa Timur berasal dari Kota Semarang. Ia tercatat tinggal di komplek perumahan Jalan Taman Karonsih II, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Ditangkap Densus, Status PNS di Kabupaten Tangerang Tersangka Teroris

Rupanya, kampung tempat tinggal Satria tercatat sebagai kampung toleran. Rumah sederhana bernomor 1130 berpagar hijau di RT 05/ RW 04 itu nampak lengang. Di rumah itu, ia tinggal bersama ibu dan seorang kakak perempuannya.

Menurut Ketua RT 05 RW 04 Kelurahan Ngaliyan, Chandra Setya Nugroho (43 tahun), kampungnya memang sudah dikenal lama sebagai kampung toleran. Sebab, kawasan itu dihuni oleh warga lintas agama yang tinggal berdampingan dengan baik selama ini.

PNS di Kabupaten Tangerang Ditangkap Densus 88

"Warga di sini kompleks, ada Islam, Kristen, Katolik.  Kalau non muslim punya hajat, warga agama lain saling membantu, " kata Chandra, Minggu, 9 April 2017.

Label kampung toleran di tempat tinggal Satria juga terlihat di area gardu ronda yang terpampang tulisan kampung toleran. Menurut Chandra, kampung ini mewakili Kelurahan Ngaliyan yang akan dilombakan sebagai kampung tematik di tingkat Kota Semarang.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Lebih jauh Chandra mengaku cukup mengenal pribadi Satria yang selama ini tinggal di kampungnya. Warga mengenal Satria sebagai sosok pendiam, namun cukup pintar bergaul dan bersosialisasi dengan warga.

"Dia juga ikut karang taruna remaja di kampung. Tapi kami enggak menyangka kok dia jadi seperti itu, " ujarnya.

Meski begitu, warga jarang yang tahu ihwal pekerjaan Satria selama ini. Sejak enam bulan terakhir, Satria kerap tak terlihat di rumah maupun ikut kegiatan warga.

"Kami enggak tahu kerjanya apa. Tapi sekitar setengah tahun memang jarang terlihat ngumpul-ngumpul. Tahu-tahu ada kejadian ini, " imbuh Chandra.

Digeledah Polisi

Lebih jauh Chandra menyebut bahwa sejak penyergapan tim Densus 88 di Tuban kemarin, rumah Satria telah digeledah aparat kepolisian pada Sabtu malam. Penggeledahan dilakukan hingga Minggu pagi tadi.

"Sekitar jam 22.00 polisi datang dan lapor RT. Ya saya mendampingi. Ibu dan kakaknya (Satria) juga dimintai keterangan polisi," kata Candra.

Ia menyebut, tidak mengetahui pasti apakah ada barang yang dibawa polisi dari rumah Satria. Baik ibu maupun kakak kandung Satria hingga kini juga masih terpukul dan enggan ditemui awak media.

Diketahui, Satria tercatat sebagai satu dari enam terduga teroris yang tertembak mati oleh Densus 88 di Tuban pada Sabtu, 8 April 2017. Identitas pemuda yang lahir pada 8 Oktober 1998 itu ditemukan di dalam mobil Daihatsu Terios dengan nomor paspor B4284092. Chandra sendiri tercatat sebagai alumnus SMK 4 Semarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya