Fahri Hamzah Miris Jakarta Banjir Impor Produk Pertanian

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyesalkan kondisi petani Indonesia yang belum sejahtera.  Menurutnya, minimal ada tiga hal yang harus dilakukan agar petani bisa hidup sejahtera.

Sindir PKS, Fahri Hamzah: Pradi itu Korban Terakhir

"Pertama ada bantuan pembiayaan bunga ringan dan mudah agar terbebas dari rentenir," kata Fahri dalam kunjungan kerja ke Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu 9 April 2017.

Dia menambahkan, perlu kerja sama yang dilakukan petani yang lebih luas. Hal ini untuk hasil pertanian dari daerah agar bisa terdistribusi dengan baik. Maka distribusi ke kota besar seperti Jakarta bisa dilakukan sehingga menekan angka impor.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

"Saya miris di Jakarta impor produk pertanian dari negara lain masih banjir. Apel dari Washington, jeruk dari Thailand dan masih banyak yang lain" lanjut Fahri.

Ke tiga, infrastruktur yang menunjang aktivitas pertanian. Infrastruktur harus terbangun dinamis antara, jalan, irigasi dan manufaktur pertanian lainya.

Fahri Hamzah: Aksi Sujud Risma Bukti ada Masalah Penanganan Corona

"Saya usulkan Wonogiri karena ada produk pertanian, harus mengubah dirinya menjadi manufaktur bahan pertanian," ujarnya.

Fahri meyakini bila produk impor pertanian bisa diatasi maka para petani akan sejahtera.
"Kalau rakyatnya sejahtera, negara akan kuat. Mudah mudahan Wonogiri Sebagai penerima Kalpataru bisa dipertahankan," paparnya.

Fahri meminta media juga memberikan informasikan hal positif terutama sektor pertanian. Media jangan hanya menyuguhkan kegaduhan politik.

Sementara tokoh masyarakat seperti Mbah Sadiman yang selama 19 tahun berjuang sendiri menanam lahan gundul dan gersang terlupakan. Menurut, Fahri dalam kondisi gaduh seperti saat ini sosok Mbah Sadiman bisa menjadi inspirasi positif bagai seluruh rakyat Indonesia.

"Setiap hari kita disuguhkan oleh berita OTT (operasi tangkap tangan, red). Berita OTT, seperti makan obat, Di tengah itu kita harus menghadirkan sosok-sosok seperti Pak Sadiman," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya