Kloter Pertama Naik Haji Berangkat 28 Juli 2017

Jemaah haji
Sumber :
  • REUTERS/Ahmed Jadallah

VIVA.co.id – Kementerian Agama bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terkait dengan penggunaan pesawat untuk jemaah haji Indonesia. Melalui kerja sama ini, jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci nantinya menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.

Jemaah Haji Gugat Kemenag ke Pengadilan, Protes 9 Kali Tak Diberi Makan di Tanah Suci

Direktur Jenderal Perjalanan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Jamil, berharap kedua maskapai dapat mempersiapkan kebutuhan jemaah karena meningkatnya kuota berimplikasi pada pengorganisasian yang juga harus rapi dan menuntut persiapan haji lebih dini.

Sebab, kata Jamil, pemerintah Indonesia pada tahun ini mempercepat satu bulan persiapan penyelenggaraan haji dibanding tahun lalu. Awal pemberangkatan dari Tanah Air pada 28 Juli 2017 dan pemberangkatan terakhir 26 Agustus 2017. Sementara pemulangan paling awal dari Arab Saudi mulai 6 September 2017 dan pemulangan terakhir pada 5 Oktober 2017.

Pakai Visa Kerja dan Ziarah, 181 WNI Calon Haji Diamankan Aparat Saudi

"BPIH tahun lalu ditetapkan akhir April, saat ini 24 Maret sudah ditetapkan, 3 April ditandatangani Presiden dan  7 April diumumkan dengan rinci. Oleh karena itu saya berharap maskapai juga menyesuaikan," ujar Jamil di Kementerian Agama, Jumat,  7 April 2017.

Maskapai Garuda Indonesia akan mengangkut 107.794 calon haji dari embarkasi Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sementara Saudi Arabian Airlines mengangkut 98.576 orang yang berasal dari Batam, Palembang, Jakarta, dan Surabaya.

Khutbah Wukuf: Di Arafah, Konglomerat dan Melarat Tak Ada Bedanya

Jamil menambahkan, kedua maskapai memperbolehkan tiap anggota jemaah membawa barang bawaan satu koper besar dengan berat maksimal 32 kilogram, satu tas yang boleh masuk kabin pesawat dengan maksimal berat tujuh kilogram, dan satu tas paspor berisi dokumen perjalanan.

"Pemberangkatan dibagi menjadi dua gelombang di mana tahap pertama mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah dan pulang melalui Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah. Sedangkan gelombang kedua mendarat di Bandara King Abdulaziz Jeddah dan pulang melalui Madinah," kata dia.

Masa operasional perjalanan pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji masing-masing 30 hari dengan masa tinggal jemaah paling lama 41 hari. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya