Menkes: Dokter-dokter Sudah Tidak Mau ke Daerah Pelosok

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai seringkali dikeluhkan masyarakat, karena belum merata hingga ke pelosok negeri. Karena alasan ini, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek menggelar program Nusantara Sehat.

Jelang Masa Akhir Jabatan, Menkes Nila Minta Diberitakan Baik-baik

Nila pun mengungkapkan, program Nusantara Sehat hingga saat ini telah melibatkan lebih dari 2.000 tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

"Persoalan SDM (sumber daya manusia) di bidang kesehatan memang kita akui masih sangat kurang. Tapi melalui program Nusantara Sehat sekarang sudah 2.000 tenaga kesehatan kita libatkan dalam program ini," kata Nila dalam kegiatan peluncuran dan semiloka kolaborasi antar profesi kesehatan dan perguruan tinggi kesehatan, di Universitas Hasanuddin Makassar, Jumat, 7 April 2017.

Wiranto Ditusuk, Menkes Nila Waswas

Menurutnya, program Nusantara Sehat yang dimulai sejak 2015 itu secara bertahap terus mengirim tenaga kesehatan di berbagai daerah. Khususnya di daerah pinggiran, yang sulit mendapatkan akses dan sarana kesehatan.

"Sekarang kan sudah tidak ada Inpres (instruksi presiden), para dokter sudah malas ke wilayah HIV lagi. Sudah tidak mau ke daerah pelosok lagi," ungkapnya.

Menkes: Tolonglah Masyarakat Jangan Dibodohi Hoax Soal Pengobatan

Oleh karena itu, kata dia, melalui program Nusantara Sehat, penguatan pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat dapat terus dilakukan. Apalagi, menurutnya, jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan terus meningkat melalui program ini.

"Iya, jadi memang harus ada terobosan. Salah satunya Nusantara Sehat, itu kemauan anak-anak sendiri dan wajib kerja spesialis," tuturnya.

Ia menjelaskan, program Nusantara Sehat melibatkan sejumlah tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan, analis kesehatan, dan tenaga kesehatan masyarakat. Mereka ditugaskan dalam satu tim kerja di satu daerah tertentu.

Dengan mengirim tenaga kesehatan secara tim, Nila berharap,  pelayanan kesehatan bisa lebih optimal karena menggunakan pendekatan yang terintegrasi. "Jadi bukan sekadar kuratif seperti yang telah dilakukan selama ini, tapi juga mengedepankan aspek preventif dan promotif," jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut diperlukan untuk mengamankan kesehatan masyarakat dan daerah yang paling membutuhkan. "Sesuai dengan visi dan misi Pak Presiden Jokowi kan. Nawa Citanya itu membangun Indonesia dari pinggiran," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya