Anas Dicecar soal Sumber Dana Pembiayaan Kongres Demokrat

Sidang Kasus E-KTP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dicecar majelis hakim terkait sumber pembiayaan Kongres Demokrat di Bandung, Jawa Barat, tahun 2010. Anas mengatakan saat itu sebagai kandidat ketua umum tak mengurus masalah teknis terkait kongres.

INFOGRAFIK: Cara Buat KTP Digital

Namun, dia menyebut baru mengetahui proses pembiayaan oleh panitia penyelenggara kongres secara rinci saat sidang bukan kasus e-KTP. Jika mengacu dalam keterangan persidangan itu, maka Kongres Demokrat tak ada kaitannya dengan proyek e-KTP.

"Karena waktu itu saya baru tahu sangat detail ketika persidangan itu. Karena di situ disampaikan dengan rinci, kegiatan apa, itu datang dari mana (biayanya), jumlahnya berapa, sumbernya dari mana. Angkanya berapa, untuk apa saja, itu sangat kecil yang mulia. Dan tidak ada kaitannya yang disebut sebagai proyek e-KTP," kata Anas di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Rektor UIN Jakarta Semprot Agus Rahardjo Soal e-KTP: Pak Agus Seharusnya Merespon Saat Itu

Dalam persidangan, Anes juga ditanya soal tim pemenangan yang dibentuk untuk membantunya menjelang kongres. Ia menjawab pertanyaan hakim dengan penjelasan bahwa tim relawan secara sukarela berhimpun membentuk sebuah tim pemenangan.

Anas juga menyebut bahwa sebelum pelaksanaan kongres juga dilaksanakan konsolidasi relawannya.

Respon Jokowi Usai Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Polri

"Ada tim relawan yang secara sukarela berhimpun membentuk sebuah tim, " lanjutnya.

Terkait jumlah peserta dan berapa kamar hotel yang dipesan untuk konsolidasi, Anas punya penjelasan.

"Jumlah kamarnya saya tidak tahu tapi kalau pesertanya kira kira 350-an ya. Kurang lebih kamarnya itu. Sekali lagi data-data detail seperti itu. Termasuk pendanaannya sudah dijelaskan sangat rinci. Sekali lagi saya tegaskan tidak ada kaitannya dengan proyek e-KTP," katanya.

Kemudian, hakim bertanya ke Anas karena adanya informasi acara konsolidasi relawan itu menghabiskan biaya yang besar.

"Itu katanya antara lain dibiayain sukarelawan-sukarelawan dan ada nama salah satu di situ Nazarudin, betul?" tanya hakim kepada Anas.

"Saudara Nazaruddin adalah salah satu tim kami. Di persidangan bahwa yang bersangkutan terungkap menjadi tim untuk yang lain yang mulia," jawab Anas.

Selain itu, hakim juga menanyakan apakah Anas mengetahui Nazaruddin ikut andil untuk membiayai demi kelancaran.

"Seluruh anggota tim relawan itu ikut andil. Karena semangatnya adalah gotong royong. Tanda petik santingan. Santingan itu iuran," kata mantan Ketua Umum DPP Demokrat itu.

Anas menambahkan, peran Nazaruddin dalam kongres Demokrat pernah diungkap dalam persidangan oleh mantan staf Nazaruddin, Yulianis. Alasannya, Yulianis yang paling mengetahui catatan rinci uang keluar-masuk terkait Nazaruddin.

Ia pun mengatakan jika berdasarkan data di persidangan kasus lain, maka uang sisa kongres Demokrat justru dipakai Nazaruddin.

"Di dalam persidangan saya, intinya uang masuk uang keluar dari tempat saudara Nazaruddin itu justru ujungnya ada sisa yang justru dipakai oleh Nazaruddin. Jadi kalau itu jalan ceritanya itu berdasarkan data. Kalau berdasarkan angka, bukan menjadi sumbangan (dari Nazaruddin) tetapi keuntungan tanda petik (untuk Nazaruddin). Itu data yang terungkap di persidangan. Begitu yang mulia," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya