Kompolnas: Mau Jadi Polisi Harus Bayar Bukan Sekadar Rumor

Polisi menunjukkan sejumlah uang dari kasus penipuan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Inspektur Jenderal Purnawirawan Bekto Suprapto, mengungkapkan masyarakat memang sudah sejak lama mendengar anggapan bahwa mau jadi polisi harus ada “bayarannya”. Anggapan itu diperkuat dengan terbongkarnya kasus 15 polisi yang terlibat praktik pungutan liar dari para calon peserta seleksi penerimaan Polri.

Irjen Agung Setya Kerahkan 12.092 Personel Gabungan Amankan Mudik Lebaran 2024 di Sumut

Kasus mereka tengah diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri. "Rumor jadi polisi harus bayar itu benar. Kemungkinan itu bukan saja terjadi di Polda Sumsel, bisa terjadi di mana saja," kata Bekto di Polda Sumatera Selatan, Rabu 5 April 2017.

Sebanyak 15 anggota Polda Sumsel yang ketahuan pungli itu, menurut Bekto, harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka karena telah mencoreng nama baik instansi kepolisian.

Elite Gerindra Sebut Polri Sudah "On the Track" Tangani Kasus Firli Bahuri

"Kasus ini harus diungkap semua, siapa saja pelakunya. Mereka harus bertanggung jawab," ujarnya.

Untuk sanksi kepada para anggota Polda Sumsel itu, Bekto enggan berkomentar banyak.

Menko Polhukam Sebut 1.900 Mahasiswa Terindikasi Korban Perdagangan Orang di Jerman

"Jangan disimpulkan dulu. Nanti tunggu saja sanksinya seperti apa. Kalau pelanggaran kode etik ya kode etik," kata dia. (ren)

Satgas pangan polri

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Tim Satgas Pangan Polri menyarankan agar pasar murah digalakkan di Kalimantan Tengah untuk menjaga stabilisasi harga dan stok bahan pokok penting selama puasa dan lebaran

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024