Kondisi Seorang Pengungsi Longsor Ponorogo terus Memburuk

Evakuasi Korban Longsor Ponorogo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Kondisi pengungsi korban longsor Ponorogo di Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur memburuk. Hal itu antara lain dialami pengungsi yang terpaksa harus dilarikan ke puskesmas induk lantaran kondisi kesehatannya terus menurun.

Kisah Pilu Bocah Desa Banaran, Yatim Piatu karena Longsor

Petugas medis di lokasi bernama Juprianto mengatakan, Ismiatun harus dilarikan ke Puskesmas Pulung karena kondisi fisiknya terus menurun. Langkah tersebut diambil, lantaran lokasi pengungsian kurang layak. Hal ini juga berpotensi terjadi terhadap pengungsi lainnya.

"Jadi minim fasilitas dan harus desak-desakan untuk beristirahat. Sedangkan kondisinya semakin memburuk. Terus mengeluh kesakitan di bagian perut. Tensi darahnya juga semakin naik walaupun sudah diberi obat sebelumnya," kata Juprianto di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu, 5 April 2017.

Mensos: Keluarga Ikhlaskan Korban Longsor Ponorogo Hilang

Juprianto berujar, Ismiatun merupakan salah satu saksi mata saat peristiwa bencana alam longsor tersebut terjadi pada Sabtu, 1 April 2017.

"Ismiatun sempat berusaha menyelamatkan ibu mertuanya Katemi dan bibinya Cikrak. Tapi ternyata kedua anggota keluarganya dalam hitungan detik sudah tertimpa longsoran tanah," kata dia.

Jadi Zona Merah, Desa Banaran Tak Boleh Untuk Permukiman

Tak hanya ibu mertua dan bibinya, Ismiatun juga kehilangan anak semata wayangnya yang bernama Iwan yang tewas tertimbun longsor di dalam kamar rumahnya.

"Jadi sekarang ditangani intensif di Puskesmas Pulung oleh dua dokter. Dokter penyakit dalam dan dokter jiwa karena jika dilihat gejalanya, Ismiatun mengalami tekanan psikis, pascakehilangan 3 anggota keluarganya," kata dia. (ase)

Laporan:  Aries Sutikno/tvOne Ponorogo

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya