Sulitnya Melaksanakan UNBK di Manggarai, NTT

Suasana ujian nasional berbasis komputer di SMK Negeri 1 Wae Ri’i Manggarai NTT
Sumber :
  • VIVA/Jo Mariono

VIVA.co.id – Cuaca buruk mengganggu jalannya ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 5 April 2017.

Siswa Terdampak Banjir Dapat Dispensasi Waktu Penyelenggaraan UN

Hujan disertai kabut mengganggu koneksi jaringan internet di sekolah yang berada di Desa Bangka, Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai.

Sekolah di wilayah ini mengandalkan modem akses poin yang rawan terganggu cuaca buruk. Proktor atau pengendali server harus sigap mengatasi masalah ini. Sementara di pihak peserta UNBK situasi ini membuat panik dan membuyarkan konsentrasi.

Hebat, Siswa SMAN 6 Solo Ini Dapat Skor 100 di Semua Pelajaran UNBK

Suasana di ruang ujian IIA tampak gaduh. Seorang proktor (pengendali server) terlihat sibuk membetulkan koneksi yang terputus. Proktor menghentikan waktu di setiap computer client (peserta) lalu memandu untuk login kembali.
 
Karena sempat terhenti, proktor menambah alokasi waktu menyesuaikan jumlah waktu yang terpotong sehingga peserta UNBK tidak perlu terburu-buru mengerjakan soal.
 
Kepala Sekolah SMAN 1 Wae Ri'i, Yustin Romas mengakui jaringan internet di sekolahnya memang tidak sekencang seperti speedy atau provider jaringan internet lainya. Namun dengan memasang modem akses poin menurutnya sudah memenuhi standar pelaksanaan UNBK.
 
"Waktu simulasi UNBK aman-aman saja. Tapi selama UN ini cuacanya memang selalu kabut dan hujan, ya sedikit mengganggu memang namun bisa diatasi," ujar Yustin saat memantau pelaksanaan ujian.
 
Yustin mengakui, sekolah yang dipimpinnya memang terbilang nekat saat sekolah yang diresmikan pada tahun 2008 ini mendaftar sebagai sekolah pelaksana UNBK tahun 2017. "Mau tunda untuk apa? Memang tuntutanya begitu ya, siswa-siswi digenjot menguasai IT dan mengikuti ujian modern seperti ini," katanya.
 
Dengan segala keterbatasan perangkat komputer yang dimiliki sekolah, UNBK kata dia merupakan tantangan yang harus dihadapi. Untuk memenuhi kebutuhan 173 peserta UNBK, pihak sekolah terpaksa meminjam laptop."Kita  hanya punya 47 unit komputer. Selebihnya kita pakai laptop para guru dan pinjam dari mana-mana. Tidak masalah yang penting UNBK berjalan lancar," ujarnya menambahkan.

Peserta UNBK di SMK 1 Wae Ri'i dibagi dalam tiga sesi setiap harinya. Sesi pertama 7.30-9.30. Sesi kedua 10.30-12.30 dan sesi ketiga dari pukul 14.00-16.00 WITA.
 
Yustin berharap, pemerintah bisa memenuhi kekurangan-kekurangan yang dialami sekolahnya saat pelaksanaan UNBK tahun 2017, seperti penambahan perangkat komputer dan jaringan internet.
 
Untuk diketahui, dari 41 SMA,SMK serta MA Yang ada di Kabupaten Manggarai, hanya tiga sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yaitu SMA Katolik St Fransiskus Xaverius Ruteng, SMK Komputer St Petrus Ruteng dan SMK Negeri 1 Kecamatan Wae Ri’i.
 
Laporan: Jo Mariono/Manggarai-NTT

Sebanyak 126 Siswa SMA Curang pada UNBK 2019

Kemendikbud: Ujian Nasional SMK Berjalan Lancar

UN di beberapa provinsi itu tetap memperhatikan protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2020