Anak Korban Longsor Ponorogo Tak Bisa Sekolah

Relawan menghibur anak korban longsor Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (4/4/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA.co.id – Kesedihan mendalam tak hanya dirasakan orang dewasa yang menjadi korban bencana longsor, di Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur. Puluhan anak-anak di pengungsian juga mengalami penderitaan yang sama.

KBRI Pastikan Tak Ada WNI jadi Korban Bencana di Korea Selatan

Aktivitas anak-anak hanya bisa bertahan dan menunggu kabar baik di pengungsian bersama keluarga. Meskipun hari ini merupakan aktivitas reguler belajar di sekolah.

Semua perlengkapan sekolah, baik baju seragam, buku dan lainnya, ikut terkubur bersama rumah. Hal ini membuat anak-anak tidak bisa bersekolah.

Longsor di Ekuador, 7 Orang Tewas dan Puluhan Orang Hilang

Bahkan, saat bantuan datang ke posko pengungsian, anak-anak ini tampak berebut bantuan pakaian. Anak-anak terlihat berebut pakaian hanya sekadar mencari baju ganti yang seukuran. Harapan anak-anak dalam bantuan itu ada seragam sekolah.

"Tidak bisa sekolah karena buku dan seragam tertimbun longsor. Pengen sekolah lagi," kata salah seorang anak korban longsor bernama Nadia Safira di lokasi pengungsian, Rabu, 5 April 2017.

Longsor Sumedang: 36 Korban Tewas dan 4 Orang Masih Hilang

Menanggapi kejadian ini, para orang tua korban longsor hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa, karena harta benda yang dimiliki kini lenyap tertimbun longsor.

Saat ini, warga yang menjadi korban hanya berharap bantuan dari pemerintah dan para dermawan yang menyumbangkan bantuan. (ase)

Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal

Warga yang Mudik ke Yogyakarta, Hindari Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana Ini

Selama libur Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, sebanyak 11,7 juta orang yang mudik diperkirakan akan masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan data

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024