Pengakuan Dosen ITB Ditawari Uang 'Panas' Proyek E-KTP

Ilustrasi perekaman e-KTP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA.co.id – Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Munawar Ahmad mengaku sempat ditawari sejumlah uang yang ditaruh di dalam tas oleh Vidi Gunawan terkait perannya di proyek e-KTP. Vidi merupakan adik kandung Andi Agustinus alias Andi Narogong.

INFOGRAFIK: Cara Buat KTP Digital

"Saya waktu itu kebetulan di Jakarta dan dipanggil oleh adiknya Andi Narogong (Vidi Gunawan). Saya ditelepon, kemudian dia minta ketemu di Hotel Atlet," ujarnya saat bersaksi untuk terdakwa dua mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 3 April 2017.
 
Ditanya apa peran Munawar dalam proyek senilai Rp 5,9 triliun itu, ia menjawab Ketua Tim Teknis Pendamping Pengadaan Perangkat Keras. Munawar menolak uang itu, sebab ia meyakini pemberian tersebut terdapat maksud lain.

"Saya katakan, anda boleh menjalankan proyek ini, asal semuanya benar," kata Munawar.

Rektor UIN Jakarta Semprot Agus Rahardjo Soal e-KTP: Pak Agus Seharusnya Merespon Saat Itu

Setelah itu, Munawar langsung pergi dan meninggalkan Vidi. Namun Vidi mengejarnya dan memaksanya untuk menerima uang dalam tas itu dengan alasan barang itu merupakan oleh-oleh dari Andi Narogong.

Munawar mengaku tetap menolaknya. Bahkan sampai dikejar ke penginapannya oleh Vidi. Namun, ia mengaku tetap menolak tas berisi uang tersebut.

Respon Jokowi Usai Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Polri

"Saya dikejar Vidi ke tempat ke penginapan saya. Tetapi saya bilang 'pergi, saya tidak perlu ini. Pergi'," ujarnya.

Menurut Munawar, perannya termasuk vital dalam proyek ini. Sebagai Ketua Tim Teknis, pendapatnya akan menjadi rekomendasi dari BPPT ke Kemendagri terkait proyek e-KTP. Karena melihat banyak gelagat yang mencurigakan dalam proyek itu, akhirnya Munawar mengundurkan diri.

Adapun Vidi Gunawan yang duduk di kursi saksi juga akui pernah menemui Munawar. Ia pun mengakui ada rencana memberikan tas tersebut kepada Munawar.

"Tapi saya kurang tau isinya (tas itu). Kakak saya (Andi Narogong) yang suruh untuk menyerahkan itu, karena ditolak, saya pulangkan lagi tas itu ke kakak saya," kata Vidi bersaksi untuk Irman dan Sugiharto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya