Demo Kasus E-KTP, Mahasiswa Rusak Kantor DPRD Kotamobagu

Ilustrasi demo korupsi proyek e-KTP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA.co.id – Unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Bolaang Mongondow, di Gedung DPRD Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Senin, 3 April 2017, berakhir ricuh. Kericuhan terjadi setelah para mahasiswa langsung masuk ke dalam gedung hingga merusak seluruh fasilitas di dalam kantor DPRD.

Bambang Pacul Sebut Pernyataan Agus Rahardjo soal Intervensi Jokowi Kedaluarsa: Motifnya Apa Coba?

Unjuk rasa ini dilakukan untuk mendesak para wakil rakyat mendukung pihak KPK dalam menuntaskan kasus korupsi e-KTP.

Sambil membawa spanduk dan poster, puluhan mahasiswa ini masuk ke dalam ruang paripurna gedung DPRD dan langsung mengobrak-abrik sejumlah fasilitas yang ada di ruangan kantor DPRD.

Yasonna Dorong Forum Pengembalian Aset Korupsi Century dan e-KTP di Forum AALCO

Akibatnya, sebagian besar fasilitas seperti meja hingga kursi yang ditempati oleh ketua dan wakil ketua DPRD rusak parah. Bahkan seluruh papan nama milik para anggota DPR yang diletakkan di atas meja juga dirusak para mahasiswa. Selain melakukan pengrusakan, para mahasiswa juga menggelar orasi di dalam gedung DPRD.

Salah satu perwakilan mahasiswa, Ilham Paputungan, mengatakan aksi anarki yang dilakukan adalah buntut kekecewaan dirinya dan mahasiswa lain. Menurutnya, mahasiswa sudah beberapa kali mendatangi gedung DPRD. Namun, tidak ada satu pun anggota DPRD yang ada di tempatnya. Padahal, aksi yang dilakukan mahasiswa hanya mendesak DPRD mendukung KPK.

Setya Novanto Dapat Remisi Idul Fitri, Masa Tahanan Dipotong Sebulan

"Kecewa setiap datang di DPR tidak ada anggota DPR, kami desak DPRD dukung KPK," kata Ilham di Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kotamobagu, Amad Sabir, mengatakan pihaknya secara kelembagaan juga mendukung apa yang dilakukan KPK dalam menuntaskan kasus korupsi e-KTP yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

"Kami secara kelembagaan, ingin DPRD mendukung KPK," ujarnya.

Unjuk rasa guna mendesak anggota DPRD mendukung KPK kali ini adalah kedua kalinya. Namun setiap kali mahasiswa mendatangi gedung DPRD tidak ada satu pun anggota DPRD yang berada di tempat dengan alasan para wakil rakyat ini sedang melaksanakan tugas di luar daerah.

Bahkan dalam unjuk rasa kali ini, tidak ada anggota kepolisian saat para mahasiswa melakukan aksi pengrusakan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya