Pisau untuk Bunuh Siswa Taruna Nusantara Beli di Mal

Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq

VIVA.co.id – AMR, siswa Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah merencanakan pembunuhan terhadap rekannya, Krisna Wahyu Nurachmad, dengan sangat rapi. Hal itu diketahui dengan sejumlah bukti yang ditemukan polisi.

Gara-gara Chat Mesum, Pria di Medan Tusuk Selingkuhan Istri hingga Tewas

Salah satu bukti adalah sebilah pisau dapur yang digunakan untuk menghabisi nyawa Krisna. Terungkap, AMR membeli pisau tersebut di sebuah pusat perbelanjaan di Magelang. Bukti itu terlihat dari rekaman kamera CCTV.

Kepala Kepolisan Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menyebutkan, dari 16 saksi yang diperiksa, salah satu saksi merupakan petugas mal tempat pelaku membeli pisau tersebut.

12 Jaksa Bakal Ungkap Skenario 'Licin' Yosep Subang Bunuh Istri dan Anak 

"Dari 16 saksi, yang terdiri dari 13 siswa, 2 pamong, dan 1 kasir (pusat perbelanjaan), " kata Condro di Polres Magelang, Sabtu, 1 April 2017.

Pisau itu yang direncanakan pelaku untuk membunuh korban. Hasil olah TKP polisi, pisau itu ditemukan polisi di kamar mandi barak Graha 17. Polisi lalu menemukan bungkus pisau di tas hitam yang ada atas lemari milik AMR.

Gelap Mata, Pencari Kepiting Bunuh Temannya Gara-gara Rebutan Wilayah

Bungkus pisau di tas milik AMR itu identik atau sama dengan pisau yang ditemukan di kamar mandi barak Graha 17. Selain itu, polisi juga menemukan barang bukti baju berlumuran bercak darah di depan gudang barak Graha 17. "Selain pisau, ada baju pelaku yang ada bercak darah, kaca mata, celana dan dan barang bukti  lain," katanya.

Dia mengungkapkan, motif pelaku membunuh korban yaitu  pelaku merasa kesal dengan korban karena meminjam hand phone. Telepon genggam tersebut disita oleh pamong. Sebab, selama menjalani pendidikan kelas 1 di SMA tersebut dilarang membawa hand phone.

"Setelah handphone kena razia pamong selanjutnya pelaku meminta korban untuk mengurus ambil hand phone tersebut tetapi ditolak," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, motif yang kedua karena korban pernah memergoki pelaku mengambil uang dan buku tabungan milik siswa lainnya. Korban sudah beberapa kali mengingatkan pelaku tetapi tak digubris. "Memang korban beberapa kali mengetahui jika pelaku memgambil buku tabungan milik siswa lainnya," ujarnya.

Dengan perasaan sakit hati tersebut, lantas pada Jumat dinihari pelaku membunuh korban yang merupakan teman satu angkatan di sekolah itu. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya