Komplotan Rampok Bergaya ISIS Berakhir di Kamar Mayat

Tiga anggota komplotan perampok sadis di wilayah Sumatera yang berhasil dibekuk Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Kamis (30/3/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK

VIVA.co.id – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menembak mati seorang anggota komplotan rampok sadis di wilayah Sumatera. Kelompok yang digawangi delapan orang ini dikenal kerap mengeksekusi korbannya bergaya ISIS di Suriah, yakni dengan membariskan korban lalu menembak kepalanya dalam jarak dekat.

Bak di Film, Ini Momen Perampok Minimarket di Bekasi Pamer Senjata Api saat Gasak Rp20 Juta

Sejauh ini dari pengejaran polisi, sudah ada lima orang yang sudah ditangani, yakni Suwarni alias Warno Jumali (23), Paryadi (41) masing-masing asal Musirawas Sumatera Selatan.

Lalu, Junarso alias Jun Tato (39) dan Sugiman (29) asal Kepahiang Bengkulu. Sementara seorang lagi, bernama Minok masih dalam pencarian karena tenggelam di Sungai Ogan di Baturaja Ogan Komering Ulu.

Bocah 11 Tahun di Lampung Dibunuh, Kepala dan Jari Kaki Dimutilasi

Untuk yang telah ditembak mati karena melakukan perlawanan yakni Suwarni alias Warno. Tiga lainnya dalam keadaan hidup dan dihadiahi timah panas.

"Tiga tersangka masih buron," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kamis, 30 Maret 2017.

Cara Mahasiswa-Milenial Sumsel Dukung Ganjar Jadi Presiden 2024

Menurut Agung, komplotan pelaku ini telah dilaporkan atas delapan kasus pencurian dengan kekerasan. Dari itu, tujuh korbannya tewas dieksekusi pelaku dengan cara menembak kepalanya atau dieksekusi.

"Padahal uang korban sudah diambil pelaku. Tetapi korbannya malah dieksekusi seperti ISIS. Mereka sangat biadab," kata Agung.

Diketahui juga dari pemeriksaan, komplotan ini juga beraksi di provinsi lain seperti Bengkulu hingga Lampung.

Untuk barang bukti yang berhasil diamankan yakni, lima pucuk senjata api rakitan, sisa uang hasil rampokan sebanyak Rp5 juta, satu unit mobil Xenia dan dua sepeda motor, serta satu unit truk milik korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Prasetijo Utomo menambahkan modus yang digunakan pelaku yakni mengintai para tauke karet ketika sedang menjual karet di Palembang.

"Para pelaku berpura-pura meminta bantuan karena mobilnya mogok. Lalu, pelaku menodong pistol rakitan ke semua korban dan menggiringnya ke dekat sungai," kata Prasetijo.

Setelah di sungai, seluruh uang korban diambil pelaku. Tak sampai disitu, para korban langsung ditembak dan dibuang ke sungai. "Para korban dibariskan, lalu dieksekusi satu persatu. Memang mirip ISIS. Mereka sangat sadis," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya