Surat dari Malaysia

"Kita serumpun kenapa perlu benci-membenci?"

VIVAnews - Sweeping dan pembakaran bendera Malaysia di Indonesia rupanya menyita perhatian warga Malaysia. Mereka mengritik media Indonesia yang dinilai telah memanas-manasi suasana.

Hal itu antara lain dinyatakan Fazlee Rahman, pembaca VIVAnews asal Malaysia, pada surat elektronik yang dikirimkannya pada Jumat, 11 September 2009. Fazlee mengaku gundah melihat derasnya pemberitaan tentang berbagai aksi anti-Malaysia yang kian mewabah di Indonesia.  

Berikut bunyi surat pria yang tinggal di Kuala Lumpur ini:

Apa kabar?

Saya Fazlee dari Malaysia. Saya rasa terpanggil untuk menulis kepada saudara sejak terbaca artikel saudara di sebuah laman web.

Isu demonstrasi jalanan, pembakaran bendera Malaysia dan lain-lain sering terjadi apabila sesuatu isu berlaku. Di sini saya mempertikaikan media Indonesia yang sering membakar semangat memberontak dan tidak bersabar dalam menyelesaikan sesuatu isu.

Sebelum ini pernah terjadi isu-isu seperti di Ambalat dan wasit dari Indonesia yang dipukul pihak Polis di Malaysia juga tentang isu pembantu rumah.

Harus diingat bahwa isu-isu ini bukan hanya berlaku di pihak Indonesia. Pihak kami juga pernah diperlakukan sedemikian. Di Malaysia terlalu ramai rakyat Indonesia mencari rezeki dan menyumbang tenaga mereka dalam memakmurkan Malaysia. Tetapi kebanjiran rakyat Indonesia juga mengundang kadar jenayah (kriminalitas) yang tinggi seperti pembunuhan, rompakan malah pembantu rumah yang mencuri barangan majikan.

Saya tidak katakan yang orang Malaysia tidak melakukan jenayah, kami juga mempunyai penjenayah yang ramai di sini. Tetapi kami tidak pernah membesarkan isu-isu ini. Bagi kami bukan negara penyebabnya, tetapi individu-individu yang pendek akal dalam menangani isu-isu tersebut.

Jadi saya rasakan yang rakyat Indonesia harus bertolak ansur (berangsur-angsur) dan mencari jalan penyelesaian secara damai, bukan dengan demonstrasi jalanan. Lagipun kita serumpun, kenapa perlu benci-membenci seperti begitu?

Sekian, terima kasih.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Fazlee Rahman

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024