BNPT: Kemampuan Teroris Mulai Menurun

Ilustrasi/Densus 88 menangkap terduga teroris.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklaim program deradikalisasi yang selama ini gencar dilakukan, terbukti efektif mencegah aksi-aksi terorisme yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Lebaran Aman dari Gangguan Terorisme, Komisi III DPR Apresiasi BNPT

Hal itu dapat dilihat dari semakin kecilnya tingkat radikal para pelaku aksi teror. Termasuk dengan kualitas bahan peledak yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya.

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamidin, mengatakan berdasarkan analisa BNPT dari tahun ke tahun, kualitas serta objek yang digunakan dalam aksi teror terus menurun.

Pakar Dukung BNPT Tangkal Konten Radikalisme: Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

Salah satu contohnya adalah jika pada Bom Bali I tahun 2002 silam, pelaku menggunakan 1,2 ton ammonium nitrate dengan daya ledak tinggi, kini para pelaku hanya menggunakan bahan peledak dengan daya ledak rendah.

"Ini menunjukkan program deradikalisasi berhasil mengurangi tingkat radikal para teroris, sehingga nyali para pelaku teroris ini semakin menciut," kata Hamidin, usai mengisi seminar Anti Terorisme di Kota Bandung, Jumat, 24 Maret 2017.

BNPT: Sepanjang 2023 Tidak Ada Aksi Terorisme di Indonesia

Hamidin mengaku sejak BNPT berdiri tahun 2010 lalu, sudah ratusan narapidana kasus terorisme berhasil direhabilitasi dan diresosialisasi ke masyarakat. Bahkan, kini mereka aktif membantu pemerintah dalam menjalankan program-program pencegahan terorisme.

Belum lama ini, terjadi aksi teror di Kota Bandung, tepatnya di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo. Pelaku yang diketahui merupakan jaringan Jamaah Anshorud Daulah (JAD) ini sempat meledakkan bom di Taman Arjuna yang letaknya hanya puluhan meter dari kantor Kelurahan Arjuna.
 
Pelaku kemudian melarikan diri ke kantor kelurahan dan sempat menembaki aparat. Setelah dua jam dikepung, pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan. Pelaku yang diketahui membawa tas ransel berisi bom itu akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan, memastikan bom panci yang diledakkan pelaku di Taman Pandawa merupakan jenis bom berkekuatan ledak rendah atau low explosive. Target dan sasarannya pun tidak jelas, hanya ingin membuat teror. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya