Benarkah Ada Kamp Pelatihan Teroris di Halmahera?

Ilustrasi penangkapan oleh Densus 88
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A Pitaloka

VIVA.co.id – Empat orang terduga teroris berhasil dilumpuhkan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Kamis, 23 Maret 2017. Seorang diantaranya dilaporkan tewas dengan luka tembak di kepala.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Dari pemeriksaan sementara, keempat orang pria ini, NK atau Nanang Kosim, AS atau Achmad Supriyanto, IC atau Icuk Pamulang dan AB atau Abdul Majid, telah dibuntuti sejak dua bulan lalu oleh Densus 88 Antiteror.

Dicurigai, keempatnya hendak melakukan tindak terorisme di Banten. Karena itu dilakukan penyergapan, namun mereka melakukan perlawanan. Sepucuk senjata api ditemukan di salah satu dari dua kendaraan yang digunakan mereka.

5 Perwira Polri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa usai Lumpuhkan Gembong Bom Bali Dr Azhari

"Satu tewas karena ketahuan memiliki senjata. Tiga dilumpuhkan dalam penyergapan," kata Kepala Divisi Hubungan masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar.

Jenazah terduga teroris di Cilegon tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur

5 Perwira Polisi yang Menangani Kasus Bom Sarinah, Ada yang Berujung Masuk Bui

FOTO: Jenazah Nanang Kosim saat dilarikan ke RS POlri Kramat Djati Jakarta Timur, Kamis (23/3/2017)

Siapa Nanang Kosim?

Kepolisian, dalam keterangan pers pasca penggerebekan, hanya merinci profil Nanang Kosim. Pria ini disebut memiliki andil besar dalam pergerakan terorisme.

Lalu apa saja keterlibatan Nanang dalam dunia terorisme di Indonesia? Jejak Nanang, awalnya diketahui karena menghadiri pertemuan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang dilaksanakan di Kota Batu Malang pada tahun 2015.

Ketika itu, Nanang juga lah yangh membelikan senjata jenis M16 untuk kelompok ini. Karena itu, Nanang di JAD dikenal sebagai pengajar teknik persenjataan.

Nanang juga diketahui sebagai sosok yang menyembunyikan seorang pelaku teror saat kejadian Bom Thamrin di Jakarta pada Januari 2016. Tak cuma itu, ia juga diketahui pernah berlatih membuat bom di Gorontalo pada tahun yang sama.

"Mengetahui dan menyembunyikan Andi Baksi pelaku bom gereja Samarinda," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rikhwanto.

Atas itu, secara prinsip dari data kepolisian, sosok Nanang memang bukan orang baru dalam pergerakan teror di Indonesia. Ini juga dikuatkan dengan upaya perlawanan Nanang ketika digerebek petugas dengan menabrakkan mobil serta menggunakan senjata api saat di Cilegon Banten.

Foto para pelaku teror di Gereja Oikumene Samarinda

FOTO: Daftar pelaku teror bom di Gereja Oikumene Samarinda

Kamp Teroris

Di bagian lain, penangkapan empat terduga teroris ini, menyingkap informasi baru dalam praktik teror di Indonesia.

Hal itu diungkapkan juga oleh kepolisian, usai pecahnya baku tembak Densus 88 Antiteror saat penangkapan Nanang Kosim dan kawan-kawan.

Informasi itu menyebutkan saat ini kelompok teror di Indonesia sedang menggagas sebuah kamp pelatihan teroris baru di Indonesia.

Kamp ini akan menjadi wadah berkumpulnya pelaku teror sekaligus menjadi tempat untuk penggembelengan dan pembentukan kemampuan saat akan berbuat teror.

Di mana kamp yang sedang direncanakan oleh kelompok teror ini? Menurut kepolisian, mereka sudah merencanakan pembangunannya di wilayah Halmahera yakni salah satu pulau terbesar di Kepulauan Maluku.

Pulau Halmahera

Pulau ini merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara. Memiliki luas 17.780 kilometer persegi dan memiliki penduduk lebih dari 150 ribu orang dengan dominasi muslim.

"Halmahera akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok Anshor Daulah, pengganti Poso," kata Rikhwanto.

Ya, Poso kini semenjak kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Abu Wardah alias Santoso pecah lantaran Santoso tewas, sepertinya dinilai sudah tak aman bagi kelompok teror.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya