Senjata Pindad Diduga Diselundupkan ke Filipina

Pengiriman Senjata Pindad Diduga Kriminal

VIVAnews - Sebanyak 150 senjata SS1/V1 buatan PT Pindad yang dikirim ke pemerintah Mali justru tiba di Filipina. Aparat Filipina menangkap kapal berbendera Panama, 'Captain Ufuk' yang mengangkut senjata-senjata tersebut pada Kamis 20 Agustus 2009 malam.

Setelah diselidiki, aparat Filipina menemukan ada indikasi kriminal dalam pengiriman senjata tersebut. Dijelaskan Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Kedutaan Besar Indonesia di Filipina telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait Filipina di Manila pada Selasa 8 September 2009.

Hasilnya, "ada indikasi unsur-unsur kriminal tapi lebih kepada permasalahan di Filipina," kata Faizasyah di Gedung Departemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat 11 September 2009.

"Benar bahwa senjata itu milik Pindad dan mereka juga mengatakan ada unsur kriminal di internal mereka di Filipina. Kita akan diberi perkembangan  informasi di sana," lanjut Faizasyah.

Karena tak terkait Pindad, Faizasyah mengatakan kasus tersebut ditangani aparat Filipina. "Ini kan kasus kriminal di Filipina, jadi kasus lebih terkait pada wilayah hukum Filipina," tambah dia.

Proses penyelidikan senjata ini, tambah Faizasyah, juga melibatkan parlemen Filipina. Sebab, "mereka memandang ini adalah isu yang menyangkut keamanan nasional mereka sehingga memerlukan investigasi dari mereka sendiri," tambah dia.

Saat ini, kata Faizasyah, proses penyelidikan yang masih berlangsung di Filipina. "Aspek krimianial yang terjadi belum dikaitkan dengan persenjataan namun subtansi yang berkembang disana, aspek krimnalitas itu seperti penyelundupan dan lain-lain," tambah dia.

Sebelumnya, anggota intelijen bea dan cukai Filipina, Dino Tuason mencurigai senjata tersebut akan digunakan sindikat internasional penjual senjata. Tujuannya, mensuplai senjata dan amunisi pada kelompok teroris dan penjahat kriminal di Asia dan Afrika.

"Disamping itu, ada lagi teori bahwa senjata-senjata itu akan digunakan dalam pemilu mendatang. Kami akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menemukan fakta yang sensungguhnya," kata Tuason.

Legeenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI
VIVA Militer: Prajurit TNI di basis OPM Paro

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Mereka terluka dari melarikan diri.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024