Ribuan Warga Bantul Waswas Longsor Susulan

Bencana tanah longsor di Bantul.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Peringatan BPBD Kabupaten Bantul, Yogyakarta agar 2.000 KK lebih yang tinggal di zona merah bencana tanah longsor agar meningkatkan kewaspadaan bencana tanah longsor menjadi kenyataan.

Viral Detik-detik Pria Selamat dari Timbunan Tanah Longsor, Telat Sedikit Nyawa Tak Tertolong

Akibat hujan yang lebat pada Sabtu malam, 18 Maret 2017, sejumlah titik yang masuk zona merah tanah longsor mengalami bencana alam tersebut.

Bencana longsor kali ini menimpa warga di Pedukuhan Kajor Kulon dan Lanteng 2, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Meski tidak ada korban jiwa, namun longsor menyebabkan rumah warga rusak, bahkan beberapa ternak tertimbun. Warga juga khawatir terjadi longsor susulan setelah munculnya retakan tanah tidak jauh dari lokasi kejadian.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

Puluhan warga Lanteng 2, Desa Selopamioro Imogiri mulai membersihkan material longsoran pada Minggu pagi, 19 Maret 2017. Dengan menggunakan alat seadanya dan mesin diesel untuk menyemprotkan air, warga mengeruk lumpur bercampur bebatuan di rumah Tukarno.

Longsor yang terjadi Sabtu malam, 18 Maret 2017 sekitar pukul 20.00 WIB itu mengenai teras rumahnya. Selain itu, material longsor juga menimpa sebuah kandang milik Harli yang berada di samping rumah Tukarno. Untungnya enam ekor kambing yang berada di dalam kandang bisa diselamatkan pada malam itu juga dalam keadaan hidup meski sempat tertimbun.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

Salah satu warga setempat, Sugeng menceritakan saat kejadian, hujan turun cukup deras. Tebing setinggi 15 meter itu disebutnya pernah longsor sekitar tiga tahun yang lalu. Untungnya, longsoran sepanjang 10 meter tersebut tidak menyeret rumah milik Udi Utomo yang berada di atas tebing.

“Hujan deres banget sejak sore, saya kaget dengar suara gemuruh. Setelah dilihat, kandang kambing sudah ambruk,” katanya.

Sugeng menjelaskan banyaknya material longsoran membuat warga cukup kesulitan untuk melakukan pembersihan. Meski sudah disemprot dengan dua mesin diesel, namun hingga Minggu siang, material longsor yang bisa dibersihkan belum mencapai separuhnya. Warga juga waswas terjadi longsor susulan karena tidak jauh dari lokasi tersebut muncul retakan tanah sepanjang 10 meter.

“Sekarang sudah ditutup terpal semua, takut longsor kalau kena hujan,” ucapnya menambahkan.

Sementara, longsor yang terjadi di Dusun Kajor Kulon menyebabkan kamar mandi, dapur sekaligus perabotan milik Dalijan rusak. Longsor terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Menantu Dalijan, Mujiono menceritakan beberapa saat sebelum kejadian, dia mendengar adanya rontokan bebatuan dari tebing.

Namun, saat itu Mujiono mengira hanya rontokan batu biasa. Hingga akhirnya terdengar suara gemuruh longsoran yang mengenai dinding dapur dan kamar mandi hingga jebol.

Melihat tebing di samping rumahnya longsor, Mujiono dan keluarga lainnya tidak berani tidur di dalam rumah. Ditambah lagi material longsor masuk hingga di dalam rumah, bahkan lumpur dan air juga sempat menggenangi beberapa rumah warga yang lain. Dia pun akhirnya memberanikan diri tidur di teras rumah.

“Tidak berani tidur di dalam, tadi malam saya tidur di teras,” ucapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya