Jenazah Kiai Hasyim Muzadi Dilepas Secara Militer

Jenazah KH Hasyim Muzadi diterbangkan ke Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA.co.id – Usai disalatkan oleh ribuan orang yang bertakziah dan santri di Masjid Pondok Pesantren Al Hikam, Jalan Cengger Ayam, Lowokwaru, Kota Malang, Kamis 16 Maret 2017, jenazah Kiai Hasyim Muzadi diberangkatkan menuju Lanud Abdurahman Saleh, Kabupaten Malang.

Putra Kiai Hasyim Muzadi Meninggal karena Kecelakaan di Tol

Sebelum diberangkatkan, jenazah Hasyim Muzadi dilepas dengan doa Kiai Sholahudin Wahid, atau Gus Solah. Setelah itu, prosesi upacara militer dilakukan untuk melepas Anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut.

Isak tangis keluarga, santri, dan para pentakziah pecah, saat jenazah dibawa menuju rumah dari masjid. Putra ketiga Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi yang berada di depan, meneteskan air matanya saat membopong peti jenazah ayahnya.

Khofifah Menangis di Makam Hasyim Muzadi

Sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah Hasyim Muzadi dimasukkan ke ambulans. Sebanyak 45 santri dan 25 anggota keluarga turut serta mengantarkan jenazah Hasyim Muzadi ke Ponpes Al Hikam Depok.

Sesuai wasiat, Hasyim Muzadi akan dimakamkan di pemakaman umum keluarga di sana. Sang istri, Mutammimah terus meneteskan air mata, saat mengiringi jenazah almarhum ke Jakarta.

Sekretaris Jenderal NU Era Hasyim Muzadi Wafat

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji berduka atas meninggalnya Kiai Hasyim Muzadi. Di matanya, Hasyim Muzadi merupakan aset yang berharga di Indonesia.

Sebagai mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi dikenang sebagai sosok pejuang dengan kesederhanaan yang luar biasa.

"Indonesia berduka, saya kira beliau aset yang berharga bagi Indonesia, khususnya di Malang beliau ini pejuang. Beliau salah satu pengusung pak Jokowi (Joko Widodo), beliau adalah sosok yang terus berjuang di mata santri dan umat," papar Sutiaji.

Sutiaji mengaku mempunyai kedekatan khusus dengan Hasyim Muzadi. Saat masih aktif sebagai aktivis di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sutiaji mengaku pernah bersepada motor dengan Hasyim Muzadi. Meski menggunakan motor butut, Hasyim Muzadi tidak canggung.

"Saya ada kekhususan dengan beliau, saat mulai masih muda. Kesederhanaannya sangat luar biasa. Beliau ini pejuang memilih keluar dari partai untuk membangun Pondok Pesantren Al Hikam," kata Sutiaji. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya