Pesawat Aerobatik Tak Manuver di Pekanbaru usai Insiden F-16

Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara tiba di Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Sumatera Selatan, pada Rabu, 15 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Tim Aerobatik Jupiter tak bermanuver di langit Pekanbaru, Riau, setelah insiden pesawat tempur F-16 tergelincir di Lanud Roesmin Nurjadin pada Selasa petang, 14 Maret 2017.

Cope West 2023, Pesawat F-16 TNI AU dan Amerika Serikat Terlibat Duel Udara di Wilayah Udara Riau

Tim akrobat udara TNI Angkatan Udara yang terdiri tujuh pesawat itu akan mengikuti airshow di Malaysia pada 18 April 2017. Sebelum ke sana, Tim Jupiter beratraksi manuver di langit Yogyakarta, Jakarta, dan Palembang.

"Di sana (Pekanbaru) hanya landing (mendarat) biasa. Kalau di Medan, kita manuver lagi," kata Flight Leader Tim Aerobatik Jupiter, Letnan Kolonel Penerbang HM Kisha, di Palembang pada Rabu, 15 Maret 2017.

Pesawat F-16 TNI AU dan Amerika Bertempur Satu Lawan Satu di Udara

Pesawat Akrobat Tak Manuver di Pekanbaru usai Insiden F-16

Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara tiba di Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Sumatera Selatan, pada Rabu, 15 Maret 2017. (VIVA.co.id/Aji YK Putra)

Amankan KTT ASEAN, TNI AU Siagakan Jet Tempur F-16 di Bandara Eltari Kupang

Lanud Pekanbaru, kata Kisha, sebenarnya tidak dalam rencana atraksi persiapan Tim Jupiter. Maka mereka tidak unjuk kebolehan di sana, tak seperti di Yogyakarta, Jakarta, Palembang, dan Medan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

"Kalau di tempat lain sudah direncanakan. Tapi di Pekanbaru tidak. Ini enggak ada kaitannya sama pesawat yang tergelincir kemarin," kata Kisha.

Para pilot yang membawa pesawat Jupiter itu sudah enam bulan berlatih manuver. Ada dua pesawat anggota baru Tim Jupiter, yakni Jupiter 3 dan Jupiter 4. "Sisanya adalah member (anggota) lama semua," ujarnya.

Insiden F-16

Pesawat tempur F-16 tipe TS 1603 milik TNI Angkatan Udara tergelincir hingga terbalik di ujung landasan pacu Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, pada pukul 17.25 WIB, Selasa, 14 Maret 2017.

Kapten pilot dan kopilot pesawat bagian dari Skuadron Udara 16 itu, Mayor Penerbang Andri dan Letnan Satu Penerbang Marko, selamat dalam insiden tersebut.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya, kecelakaan itu disebabkan tidak bekerjanya fungsi rem pesawat saat mendarat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya