- VIVA.co.id/Aji YK
VIVA.co.id – Sepanjang jalan protokol Sudirman Palembang, Sumatera Selatan, mendadak jadi perhatian masyarakat, Selasa, 14 Maret 2017.
Pasalnya, sebanyak 35 pejabat eselon di lingkup Pemerintah Kota Palembang, mulai dari Eselon II hingga IV, tiba-tiba memegang sapu dan secara bergantian mengumpulkan sampah untuk membersihkan badan jalan, layaknya pasukan kebersihan.
Bukan hanya membersihkan sampah, mereka juga harus mengepel lantai marka jalan di depan pertokoan jalan Jenderal Sudirman Kota Palembang.
Rupanya hal itu lantaran mereka tak hadir dalam gotong royong yang sudah menjadi program Wali Kota Harnojoyo, pada Minggu, 12 Maret 2017.
Akibatnya, mereka langsung diperintahkan untuk membersihkan jalan protokol, meskipun masih menggunakan pakaian dinas.
"Ini contoh bagi para pejabat. Jika mau masyarakat bersih, mereka dulu harus bersih. Bagaimana masyarakatnya mau gotong royong, kalau pejabat utama saja tidak mau datang," kata Wali Kota Palembang Harnojoyo yang memantau langsung hukuman untuk para pembantunya tersebut.
Harnojoyo pun menegaskan, hukuman membersihkan jalan protokol merupakan sanksi yang masih ringan.
Dia pun memperingatkan, jika para pejabat yang tiga hari tidak hadir dalam gotong royong, siap-siap kehilangan jabatan mereka.
"Sudah saya tegaskan, masih banyak pejabat lain yang mau duduk menggantikan mereka. Jika tiga kali tak hadir gotong royong, ya terpaksa diganti," ujarnya.
Harnojoyo sebelumnya telah membuat program gotong royong yang dilaksanakan setiap akhir pekan di seluruh kecamatan. Dia pun tak segan-segan ikut terjun langsung ke dalam saluran air guna membersihkan sampah yang menyumbat.
Program itu mulai menuai hasil, setelah beberapa kali diguyur hujan beberapa wilayah Palembang tidak lagi tergenang banjir. (ase)
