Raja Salman Betah di Bali, Posisi Tawar RI Bisa Naik

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud, saat bertemu para ulama dan cendekiawan Islam Indonesia di Istana Negara, 2 Maret 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud memperpanjang masa liburannya di Bali sampai Minggu, 12 Maret 2017. Sikap Rasa Salman ini mengisyaratkan kesenangan dengan sambutan pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Pamer Foto Diundang Raja Arab, Anies Dinilai Ingin Dapatkan Efek Elektoral

Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari, mengatakan pemerintah Indonesia harus memanfaatkan momentum ini untuk membuat hubungan antar dua negara lebih erat.

"Ini yang harus jadi momentum oleh pemerintah kita. Sambutan masyarakat yang luar biasa, jamuan yang diberikan pemerintah agar Raja dan rombongan nyaman. Ke depan, diharapkan agar menguntungkan untuk Indonesia," kata Abdul Kharis saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, (8/3/2017).

Pengamat Nilai Anies Manfaatkan Momen Jamuan Raja Salman untuk Pilpres

Ia menekankan kepercayaan Raja Salman terhadap Indonesia harus dibalas dengan maksimalnya jamuan pelayanan. Tujuan hubungan bilateral yang memprioritaskan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi bisa menjadi prioritas lobi diplomasi.

"Ya intinya bagaimana dengan kesenangan Raja Salman serta rombongan yang betah ini harus dimanfaatkan. Perasaan Raja Salman yang sangat dilindungi dan nyaman di Indonesia pasti jadi kesan," lanjut politikus PKS itu.

Sama-sama Dijamu Raja Arab, Berikut Perbedaan Respons Anies dan Ganjar di Media Sosial

Hal senada dikatakan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Arwani Tomafi. Ia menilai manfaat perpanjangan liburan Raja Salman ini akan mempermudah diplomasi Indonesia bila ada persoalan dengan Arab Saudi atau negara di Timur Tengah. Salah satu masalah yang dimaksud dengan perlindungan WNI.

"Raja Salman itu tamu yang betah di rumah kita. Kejadian ini saya harapkan buka lobi diplomasi lebih kuat soal perlindungan WNI di sana ataupun Timur Tengah," ujar Arwani.

Meski dalam nota kesepahaman (MoU) di Jakarta tak ada kesepakatan khusus soal perlindungan WNI, Arwani yakin Arab Saudi juga mengetahui keinginan Indonesia. Apalagi melihat sikap pemerintah Indonesia yang menjadikan Raja Salman serta rombongan sebagai tamu negara yang diprioritaskan.

"Di Jakarta yang 11 MoU itu enggak bahas soal perlindungan WNI atau TKI kan. Tapi, saya lihat kesenangan Raja Salman ini bisa mempermudah diplomasi pemerintah Indonesia ke depan," tuturnya.

Seperti diberitakan, Raja Salman beserta rombongan mengubah rencana liburan di Bali dengan memperpanjang sampai Minggu, akhir pekan ini. Rencana semula, raja dan rombongan hanya sampai Kamis, 9 Maret 2017. (ren)

Tonton video "Pengawal Botak Raja Salman Terjepit Wanita Cantik" di sini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya