Raja Salman Hadiahi Pin Saunesia ke Tokoh Lintas-Agama RI

Pin dari Raja Salman untuk tokoh lintas agama.
Sumber :
  • Irwandi /VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sejumlah tokoh lintas-agama Indonesia bertemu dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pertemuan yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo itu berlangsung di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 3 Maret 2017.

Raja Salman Ucapkan Selamat ke Prabowo jadi Presiden Terpilih: Semoga Sukses

Salah satu tokoh lintas-agama dari agama Islam, Zannuba Arriffah C. Rahman atau Yenny Wahid, mengaku diberikan cenderamata dari Raja Salman, berupa Pin 'Saunesia'.

"Ada, tapi satu, ini-ini  (sambil menunjukkan cenderamata di yang dipasang di Jilbabnya)," kata Yeni Wahid saat keluar dari Hotel Raffles.

Raja Salman Gelontorkan Rp12,5 Triliun untuk THR Fakir Miskin hingga Pengangguran di Saudi

Putri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid itu pun lantas memasangkan pin itu lagi, yang bertuliskan Saudi-Indonesia atau Saunesia, di jilbab bagian kanan. Yenny pun menunjukkan pin pemberian dari orang nomor satu di Arab Saudi itu kepada awak media.

Pin yang berwarna kuning emas itu tampak di bagian tengahnya bertuliskan Saunesia dengan latar belakang campuran warna bendera merah putih dan bendera Arab Saudi. 

Wow, Raja Salman Sumbang 20 Ton Kurma dan 50 Alquran untuk Umat Muslim di Indonesia

Selain itu juga terdapat gambar lambang kedua negara itu. Yakni, lambang Nasional Arab Saudi, yakni dua pedang bersilangan dan sebatang pohon palem. Dan Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. 

Mengakui Kebhinekaan

Selama pertemuan, Raja Salman memuji tetap harmonisnya hubungan antar-umat beragama di Indonesia di tengah berbagai gejolak. Dia pun, seperti diungkapkan Yenny, mengakui azas Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat keberagaman di Indonesia.

Presiden Jokowi dan sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puang Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, turut mendampingi pertemuan tersebut.

Dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi (BPMI), ada 28 tokoh lintas agama, yakni sembilan tokoh agama Islam, empat tokoh agama Kristen Protestan, empat tokoh agama Kristen Katholik, empat tokoh agama Buddha, empat tokoh agama Hindu, dan tiga tokoh agama Konghucu. 

Untuk tokoh-tokoh dari agama Islam yakni Din Syamsuddin, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Kammarudin Amin, Prof. Dr. Alwi Shihab, Zannuba Arriffah C. Rahman (Yenny Wahid), Abdul Mufti, Masyakuri Abdillah, Komaruddin Hidayat dan Yudie Latief.
Sementara dari agama Kristen Protestan adalah Hanriette T. Hutabarat, Pdt. Rony Mandang, Pdt. Dr. Jacob Nahuway dan Gomar Gultom.

Dari agama Kristen Katholik hadir Mgr. Ignatius Suharyo Harjoatmojo, Mgr. Antonius Subianto Osc, Mgr. Paskalis Bruno Syukur Ofm dan Franz Magnis Suseno. Tokoh dari Buddha yang hadir adalag S. Hartati Tjakra Murdaya, Bhikku Sri Pannyavaro, Suhadi Sanjaya dan Arif Harsono. 

Sementara dari Hindu adalah Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ir. Ketut Parwata, Letjen TNI Purn Putu Soekreta Soeranta dan Made Gede Erata.  Tokoh agama Konghucu yang hadir adalah Uung Sendana, Ws. Budi Santoso Tanuwibowo dan XS Djangrana. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya