Kepala BNPT Minta Jangan Kucilkan Mantan Teroris

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius (tengah).
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Suhardi Alius, memastikan timnya sudah “insert” dalam penanganan kasus ledakan bom panci di Cicendo, Kota Bandung, Senin pagi, 27 Februari 2017.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Meski pelaku yang berinsial Y ini termasuk jaringan lama, yakni jaringan Jamaah Ansorud Daulah (JAD), Suhardi meminta semua pihak tidak underestimate.

"Yang kita hadapi ini kan paham, ideologi, tapi masyarakat tidak perlu khawatir," kata Suhardi dalam perbincangan bersama tvOne, Senin petang.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Suhardi menangkap pesan dari peristiwa ledakan di Cicendo, Kota Bandung, bahwa pelaku dan jaringannya ingin menunjukkan bahwa mereka masih eksis, dan paham radikal masih berjalan terus.

Buktinya, pelaku ledakan di Cicendo merupakan seorang residivis dalam kasus pelatihan militer di Jantho, Aceh, tahun 2011 silam. Y kembali beraksi setelah pada April tahun 2015 lalu bebas dari penjara.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

"Dia nyambung lagi, ada variabelnya dia bisa balik lagi (melakukan aksi teror). Kita berikan deradikalisasi tapi penerimaan masyarakat (terhadap mantan pelaku teror) juga menentukan," lanjut mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu.

Suhardi berharap peran serta masyarakat dalam upaya deradikalisasi terhadap mantan teroris dan keluarganya. Pasalnya, BNPT merilis lebih dari 500 orang mantan teroris sudah bebas dan berada di tengah-tengah masyarakat. Mereka berpotensi kembali melakukan aksi-aksi teror bila tidak dirangkul.

"Kalau sudah selesai itu kami monitor, masyarakat jangan dimarginalkan, diawasi. Seperti Juhanda (pelaku teror bom Samarinda), dia keluar tahanan ke Samarinda tidak diterima, pulang ke istrinya juga tidak diterima. Ini yang terus monitor," ucapnya.

Ledakan terjadi di Taman Pandawa di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, pada Senin pagi, 27 Februari 2017. Pelakunya diduga dua orang.

Satu pelaku berhasil melarikan diri, sementara satu pelaku lagi ditembak polisi setelah baku tembak di kantor Kelurahan Arjuna. Dia tewas tak lama kemudian. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya