- VIVA.co.id/Riska Herliafifah
VIVA.co.id – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Rabu, 1 Maret 2017. Raja Salman akan berada di Jakarta selama tiga hari.
Selain melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, serta kunjungan ke Gedung DPR RI, Raja Salman juga dijadwalkan akan mengunjungi Masjid Istiqlal.
Sejumlah persiapan pun dilakukan pengurus Masjid Istiqlal untuk menyambut Raja Salman. Mulai dari mempersiapkan logistik penyambutan, hingga kebutuhan pribadi sang Raja. Pengurus bahkan sudah menyiapkan lift khusus untuk mobilisasi Raja Salman selama berada di Masjid Istiqlal.
"Karena beliau kan sudah sepuh, jadi disiapkan lift," kata Kepala Bagian Protokoler Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, dalam perbincangan dengan tvOne, Jumat, 24 Februari 2017.
Masjid Istiqlal juga memodifikasi kamar mandi khusus VIP untuk kebutuhan khusus Raja Salman. Termasuk mempersiapkan tempat wudhu khusus untuk memudahkan Raja Salman sebelum masuk ke masjid.
Rencananya, rombongan Raja Salman akan masuk dari pintu VIP, disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar. Kemudian, Raja Salman akan diantarkan menuju lift untuk naik ke lantai utama menunaikan Salat Sunah Tahiyatul Masjid.
"Tidak ada agenda tur keliling masjid. Hanya datang, isi buku tamu, Salat Sunah Tahiyatul Masjid, sambil jalan dibisikkan tentang sejarah Istiqlal," ungkapnya.
Menurut rencana, Raja Salman dan rombongan hanya berada kurang lebih 30 menit di Masjid Istiqlal.
Raja Salman dan rombongan akan berada di Indonesia selama sembilan hari pada 1-9 Maret 2017. Kunjungan kenegaraan akan dilakukan pada tanggal 1-3 Maret, dan tanggal 4-9 Maret, rombongan Raja Salman akan bertolak ke Bali untuk berlibur.
Kunjungan Raja Saudi ini membawa rombongan terbesar sepanjang sejarah kunjungan kenegaraan, kurang lebih 1.500 orang, 10 menteri, dan 25 pangeran. Ini merupakan kunjungan bersejarah bagi Indonesia, karena kunjungan sebelumnya oleh Raja Faizal terjadi 46 tahun silam atau pada tahun 1970.
Selain itu, lawatan ini juga merupakan kunjungan balasan, karena sebelumnya Presiden Jokowi mengunjungi Arab Saudi pada tahun 2015 lalu. (ase)
