- Reuters
VIVA.co.id – Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pengamanan terkait kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia. Raja Salman akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 Maret 2017.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas keamanan yang telah disiapkan oleh Raja Salman. "Semua kami koordinasi. Namanya juga raja datang, kalau membawa pengamanan sendiri pun kami koordinasi dengan paspampresnya," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 24 Februari 2017.
Nantinya, kata Argo, pihak Polda Metro Jaya akan melakukan pengamanan jalur, lokasi dan orang. Rekayasa lalu lintas juga disiapkan jika Raja Salman melakukan kegiatan.
"Jadi jalur juga kami insert-kan plotting. Kami rencanakan biar jalur itu lancar. Kami lihat rute dulu dari Halim ke Bogor. Kalau ada kegiatan rekayasa lalin (lalu lintas), kami bisa buka tutup atau contra flow," ujarnya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Paspampres Presiden Jokowi serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam agenda yang diterima kepolisian, Raja Salman akan mengawali kunjungan ke Istana Bogor. "Di Bogor kami juga koordinasi sama Polda Jabar untuk pengamanan di sana. Sekembalinya dari Bogor ke Jakarta juga diamankan," ujarnya.
Selain ke Istana Bogor, rencananya Raja Salman dan rombongan akan ke DPR dan Masjid Istiqlal. Nantinya, jalur Raja Salman akan diatur mulai dari hotel hingga lokasi kunjungan.
Raja Salman akan membawa rombongan sekitar 1.500 orang saat melakukan kunjungan ke Indonesia. Raja Salman juga mengajak serta 10 menteri dan 25 pangeran.
Rencananya, pada 1-3 Maret, Raja Salman akan melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Kemudian, pada 4-9 Maret, Raja Salman akan berlibur di Bali.
Kunjungan ke Indonesia ini adalah yang pertama kali dilakukan Raja Arab Saudi sejak tahun 1970. Lawatan ini juga merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Presiden Jokowi mengunjungi Arab Saudi pada 2015. (ase)
