Pembina Ekskul Lakukan Pelecehan Seksual ke Siswi SMK

Korban Pelecehan seksual (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVAnews/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Tujuh siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Garut, resmi melapor sebagai korban pelecehan seksual.

Polres Garut Bongkar Sindikat Pembobol Minimarket Lintas Kabupaten, Dua Tersangka Diamankan

Pemeriksaan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pembina Polisi Keamanan Sekolah (PKS) berinisial GR (23) kepada 12 siswa SMK di Garut, Jawa Barat masih berlangsung.

Hasil pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut, baru tujuh siswa terindikasi korban yang akhirnya bersedia melapor.

Kim Bum Bakal Syuting Film Bareng Maudy Ayunda di Garut, Warganet Geger: Cus Pulang Kampung

Kapolres Garut, AKBP Novri Turangga mengatakan, hasil pemeriksaan sementara dari tujuh siswa yang diperiksa mengarah kepada tindakan pelecehan seksual. Modus pelaku melakukan test bagi siswa yang akan masuk menjadi anggota PKS.

"Memang benar, kami mendapat laporan adanya dugaan tindak pidana asusila, dan kami melakukan pemeriksaan terhadap korban, baru tujuh yang berhasil kami periksa, " ujarnya, Selasa 21 Februari 2017.

Gempa Dangkal 3 Km Guncang Garut, Warganet: Bandung Kenceng Banget!

Walaupun sudah terindikasi terdapat tujuh siswa yang menjadi korban tindak asusila, pihak Polres Garut masih terus melakukan pemeriksaan terhadap korban lainnya, termasuk sejumlah guru. Para siswa mendapat perlakuan tak wajar yang diduga pelaku, yaitu meraba-raba bagian sensitif para siswa yang menjadi incaran pelaku. "Memang ada perbuatan asusila, tetapi masih kami dalami baik perbuatannya maupun jumlah korban," ungkap Novri.

Sementara itu, salah seorang siswa berinisial, AA (14) mengaku dirinya sempat dekat dengan RG, pria yang diduga menjadi pelaku pencabulan. Dia mengenal RG sebagai pembina PKS yang memiliki kepribadian baik. AA mengaku sejauh ini dia tidak mendapat perlakuan tak wajar dari RG.

"Saya juga kaget, ko RG tega berbuat tak wajar kepada teman-teman saya. Selama ini, RG cukup baik tak pernah merayu, atau berbuat aneh," katanya pendek.

Sebelumnya, Senin 20 Februari 2017 kemarin, 12 siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Garut Jawa Barat, mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut. Sebanyak 12 siswa mengaku menjadi korban tindak pidana asusila oleh oknum pembinaan Pembina Keamanan Sekolah (PKS). Mereka datang didampingi guru Bimbingan Konseling. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya