NU Minta Nama Ma'ruf Amin Tak Dicatut dalam Aksi 212

KH Ma'ruf Amin, dalam persiangan kedelapan kasus penistaan agama oleh Ahok, Selasa, 31 Januari 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Pool/Isra Triansyah

VIVA.co.id - Nahdlatul Ulama (NU) menyesalkan sejumlah kegiatan yang mencatut nama kiai dan organisasi massa Islam itu. Pola mencatut nama tokoh dan ormas dalam aksi-aksi bernuansa politik yang makin marak dinilai tak sehat karena berpotensi menjadi pemicu fitnah antarkelompok.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Ketua bidang hukum Pengurus Besar NU, Robikin Emhas, mengingatkan siapa pun agar menghentikan tindakan mencatut tanpa konfirmasi nama kiai atau organisasi NU.

"Mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. Yang begini sebaiknya dihentikan,” kata Robikin dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id pada Senin, 20 Februari 2017.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Robikin, yang juga berprofesi advokat itu, mencontohkan pencatutan nama Rais Aam NU, Ma’ruf Amin, yang terjadi lagi. Kasus terbaru, nama pemimpin tertinggi NU itu dicantumkan dalam kegiatan sejumlah kelompok massa di depan kompleks Parlemen di Jakarta pada Selasa, 21 Februari 2017. Kegiatan itu populer juga disebut aksi 212.

“Dalam beberapa meme dan broadcast undangan berlabel aksi bela Islam 212 jilid dua yang beredar, di situ dicantumkan nama KH Ma’ruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir,” katanya.

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor yang Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif

Dia mengaku telah mengonfirmasi langsung kepada Ma'ruf Amin, yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Ternyata, kata Robikin, Ma'ruf Amin bahkan tak tahu-menahu soal itu. "Lebih-lebih sebagai Rais Aam NU, tidak tahu-menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut,” ujarnya.

Robikin meminta siapapun inisiator atau penyelenggara kegiatan aksi 212 agar tidak menggunakan nama Ma’ruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga mengingatkan agar tidak ada pencatutan nama NU.

“Saya minta agar nama NU tidak dicatut, karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga tahu-menahu aksi tersebut,” katanya.

Melarang

Ma'ruf Amin mengaku sudah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak terlibat dalam gerakan massa apapun, termasuk aksi 212. "Saya tidak pernah dilibatkan dan melibatkan diri ikut demo 212, karena demo itu sangat politis," ujar Ma’ruf dalam pertemuan tokoh NU se-Madura, di Sampang, Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Cicit ulama besar Syekh Nawawi Al-Bantani itu pun mengaku telah mengimbau umat Islam, terutama warga NU, agar tidak ikut dalam aksi yang akan dipusatkan ke gedung DPR RI itu.

"Itu juga sudah saya sampaikan kepada Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) dalam pertemuan di Pondok Pesantren Tanara (Banten) beberapa waktu lalu. Saya akan melarang umat Islam ikut demo yang bernuansa politik," katanya.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal NU, Hery Haryanto Azumi, sikap Ma'ruf Amin itu semata demi mengembalikan semangat kebersamaan bangsa dan bernegara. "Beliau mulai cemas dengan semangat masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang semakin luntur."

Ma'ruf selama berusaha mengembalikan semangat kebangsaan dan bernegara berharap para tokoh lintas agama, etnis, dan segenap bangsa Indonesia melakukan rembug nasional. Forum itu diharapkan bisa menjadi alat untuk kembali menemukan orientasi kebangsaan.

"Rembug nasional itu perlu dilakukan untuk menyelesaikan segenap permasalahan yang ada hari ini, juga untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi dan sebagai medium rekonsiliasi besar nasional," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya