Keluarga Minta Pemerintah Segera Pulangkan Siti Aisyah 

Foto Siti Aisyah (kiri) bersama keluarganya. Dia jadi tersangka kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama

VIVA.co.id – Keluarga besar Siti Aisyah di Serang, Banten, berharap agar pemerintah Indonesia bisa menyelamatkan ibu satu orang anak itu agar kembali ke Tanah Air. Keluarga sangat yakin Aisyah bukanlah pembunuh sebenarnya Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

CCTV Film Dokumenter Pembunuhan Kim Jong-nam Ungkap Banyak Hal

"Harapannya teteh (Siti Aisyah) bisa cepat pulang," kata Iqbal, keponakan Siti Aisyah, saat ditemui di kediamannya, Sabtu 18 Februari 2017.

Sebelum kejadian pembunuhan dan tertangkap polisi Malaysia, Iqbal bercerita, pada Selasa 14 Februari 2017, dia sempat berkomunikasi dengan Siti Aisyah melalui video call. "Kemarin itu kan saya barusan video call. Terakhir malam Rabu ini," kata dia.

Kim Jong-nam, Kakak Tiri Kim Jong-un Disebut Intel Rahasia CIA

Sementara itu, menurut penuturan Sukria, tetangga Siti Aisyah, mereka tak percaya jika Aisyah menjadi orang yang kejam hingga menghilangkan nyawa seseorang. "Kami sih berharap itu tidak benar. Mungkin saja dia (Siti Aisyah) jadi korban. Kan kita belum tahu juga," ujar Sukria.

Sukria juga mengatakan, Debah, ibunda Siti Aisyah selalu menangis di dalam kamarnya tatkala mendengar pemberitaan tentang anaknya. "Nangis terus dia mas di kamar. Mungkin karena kaget lihat pemberitaan anaknya jadi pelaku seperti itu," tuturnya.

Kasus Pembunuhan Kim Jong-nam, Doang Thi Huong Akhirnya Dibebaskan

Siti Aisyah ditangkap petugas kepolisian Malaysia karena diduga menjadi pelaku pembunuhan Kim Jong-nam.

Siti Aisyah, wanita 25 tahun itu berasal dari Serang, Banten. Saat ditangkap, menurut Inspektur Jenderal Tan Sri Dato' Sri Khalid Bin Abu Bakar, Siti tengah sendirian. Ia tertangkap kamera pengawas (CCTV) ketika berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur. 

"Saat ini kami sedang melakukan investigasi lanjutan, dan kami belum bisa mengungkapkannya ke publik," kata Sri Khalid, melalui keterangan persnya, Kamis 16 Februari 2017. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya