Kubu Rano Karno Tuntut Pemungutan Ulang di Kota Tangerang

Kubu Rano Karno menggelar jumpa pers terkait dugaan kecurangan di Pilkada Banten
Sumber :
  • Yandhi Deslatama

VIVA.co.id – Kubu Rano Karno-Embay Mulya Syarief menduga telah terjadi penggelembungan suara dan kecurangan lainnya yang terstruktur, sistematis dan massif (TSM) dalam Pilkada Banten 2017. Kecurangan yang dituding itu terutama terjadi di Kota Tangerang.

Disebut Mau Ikut Pilkada Lagi, Rano Karno: Saya Tegaskan Tidak

"Kalau tingkat pemilu 100 Persen, itu tingkat kesadaran bernegaranya tinggi. Kalau sudah sampai 300 persen, yang milih siapa, apakah makhluk gaib?" kata Ketua Pemenangan Internal Rano-Embay, Sabtu, 18 Februari 2017.

Karena itulah, ia meminta agar dilaksanakan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 2.000 TPS di Kota Tangerang. Karena ia telah mendapatkan data bahkan bukti kuat, salah satunya video tentang penggelembungan suara yang terjadi di Kota Tangerang.

Adik Ratu Atut Akui Ada Perjanjian Jatah Jabatan Wabup Serang

"Ditemukannya dugaan surat suara palsu. Modusnya itu setiap pemilih pergi kemana dahulu, mengambil surat suara sampai tiga surat suara, baru ke TPS dan memasukkannya ke dalam kotak suara. Harus dilakukan pemungutan suara ulang," katanya.

Dia juga mendapatkan informasi bahwa di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang, terdapat hingga 424 ribu Surat Keterangan Elektronik (Suket) untuk pemilih yang diduga tak wajar. Bahkan beredar informasi kalau setiap orang yang berani menggunakan suket palsu, akan diberi uang Rp150 ribu. Ada Sekitar 200 ribu suket yang ditelah digunakan dan diduga untuk penggelembungan suara.

Krisyanto Vokalis Jamrud Maju Jadi Calon Bupati Pandeglang

"Di Disdukcapil Kota Tangerang, ditemukan 424 ribu kartu suket. Bahkan ada suket yang dibuat oleh kepala desa," katanya.

Warga Baduy memasukkan kertas suara di Pilkada Banten. (Foto ilustrasi).

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

Banten akan menggelar pilkada.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2020