Kerugian Bencana Bitung Mencapai Rp166 Miliar

Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Minggu, 12 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Kerugian materi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pekan lalu cukup besar.

Bencana Banjir di Aceh Singkil, Ribuan Rumah di 16 Desa Terendam

Hasil pendataan yang dilakukan Pemkot Bitung menyebutkan, kerugian akibat bencana itu mencapai Rp166 miliar. "Perhitungan kami seperti itu," kata Wali Kota Bitung, Max Lomban, Kamis, 16 Februari 2017.

Besarnya angka ini dipicu kerusakan yang ditimbulkan. "Dan ini terjadi di enam dari delapan kecamatan yang ada. Di mana yang terparah ada di Kecamatan Aertembaga," katanya menambahkan.

Viral Video Banjir Parah Menerjang Seoul Korsel yang Memadamkan Listrik di 4.000 Rumah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Willem Rampangilei, yang melihat kondisi bencana Bitung, menyatakan keprihatinannya. Ia pun berjanji akan membantu Pemkot Bitung mengatasi kondisi tersebut.

"Kami akan menindaklanjuti laporan ini. Bantuan akan diberikan untuk memulihkan dampak bencana," ujar mantan Danlantamal VIII Manado ini.

KBRI Pastikan Tak Ada WNI jadi Korban Bencana di Korea Selatan

Ia menyinggung soal penanganan bencana. Dalam penilaiannya, Pemkot Bitung sudah maksimal menjalankan tanggap darurat.

"Saya mesti mengapresiasi penanganan yang dilakukan. Memang harus begini menangani bencana, harus cepat dan tanggap. Saya lihat akses jalan yang sempat terganggu sudah terbuka, sehingga memudahkan untuk penanganan. Belum lagi dengan penyaluran bantuan yang berjalan lancar, membuat korban bencana bisa terlayani," kata Willem.

Dia juga memuji Pemkot Bitung dan pihak yang terkait, seperti TNI/Polri, Basarnas, PMI dan para relawan yang cepat tanggap, sehingga tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.

Willem pun menjelaskan tujuan kunjungannya ke Bitung. Menurut dia, tujuan utama untuk mencari tahu penyebab banjir dan tanah longsor, guna menentukan rencana penanganan ke depan. "Supaya untuk pelaksanaan rehabilitasi bisa tepat sasaran. Tidak sekadar memperbaiki kerusakan, tapi juga mengatasi sumber masalah," katanya.

Meskipun tidak terlalu lama, ia bersama Direktur Tanggap Bencana BNPB, Junjungan Tambunan (mantan Kepala Dinas Perhubungan Bitung,red), sempat menyambangi beberapa lokasi.

Ditemani Wali Kota dan Wakil Walikota Bitung, Willem memantau kondisi di Kelurahan Winenet Satu dan Winenet Dua, Kelurahan Aertembaga Dua, Kelurahan Tandurusa, serta Kelurahan Pintukota dan Mawali di Pulau Lembeh. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya