- ANTARA/Adwit B Pramono
VIVA.co.id – Cuaca buruk masih melanda pesisir utara Laut Jawa. Ratusan perahu nelayan pun tak bisa beraktivitas, sehingga membuat pasokan ikan menurun di Semarang Jawa Tengah.
"Kami sudah satu minggu menganggur. Karena cuaca ini membuat ikan sulit sekali ditangkap bahkan membahayakan kami yang melaut," kata seorang nelayan asal Kendal, Mualimin (40), Jumat 10 Februari 2017.
Menurutnya, penurunan pasokan ikan akibat cuaca buruk itu hampir mencapai 90 persen. Dalam kondisi normal, umumnya nelayan bisa meraup hingga 500 kilogram ikan, kini hanya bisa mencapai 50 kilogram.
"Angin kencang dan ombak di lautan sangat tinggi, sulit kita buat dapat ikan," kata Mualimin.
Nelayan lainnya, Arie Setiawan, mengaku untuk mensiasati cuaca buruk tersebut, terpaksa para nelayan harus turun melaut pada tengah malam. Dengan itu setidaknya melaut masih membuahkan hasil meski tidak maksimal.
"Kalau di laut Semarang masih mending, masih ada ikannya. Walaupun kita curi-curi waktu melaut pukul 12 malam," ujar Arie.
Cara lainnya adalah dengan melaut lebih jauh ke laut lepas guna menghindari cuaca buruk. Namun demikian, kondisi itu tentu berimbas pada biaya pengeluaran untuk pembelian bahan bakar.
"Kalau di wilayah kami di Kendal habis solar 15 liter. Tapi kalau berlayar sampai ke daerah Semarang bisa mencapai 25 liter per hari," ujar bapak empat anak itu.
Kini Arie cuma bisa berharap agar cuaca membaik. Dengan itu, ia bersama nelayan lainnya kembali dapat mengumpulkan uang dari hasil melaut. "Mudah-mudahan bisa berlayar lagi. (Kini) Kita juga harus ngutang dulu biar bisa makan," katanya. (ren)
