Puluhan Penyandang Cacat Gelar Do'a Bersama
VIVAnews - Sekitar 50-an orang di Solo menggelar doa bersama bagi korban gempa bumi di Tasikmalaya dan sekitarnya. Mereka merupakan kaum difabel yang tergabung dalam Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) cabang Solo.
Kaum difabel (penyandang cacat) melangsungkan doa bersama dan juga secara khusus mendeklamasikan puisi bertajuk Ismiyati Matfungah, yang dilangsungkan di aula gedung YPAC Solo dipimpin oleh salah satu pembina YPAC Solo, Ismiyati Marfungah.
”Karma dan Pahala” karya Ketut Widiastuti. Duka mereka juga duka kita semua,” kata Ismiyati di sela-sela doanya.
Dalam doanya, mereka berharap korban gempa bumi di Tasikmalaya dan sekitarnya dapat lepas dari trauma dan bisa menjalani aktifitas kehidupan seperti sedia kala.
Puluhan kaum difabel itu merupakan gabungan pelajar mulai dari TK hingga SMA Luar Biasa. Menurut Kepala Pengembangan Bakat dan Minat Anak YPAC Surakarta, Sugian Noor, latar belakang diadakannya doa bersama ini, sebagai wujud kepedulian kaum difabel Solo terhadap korban gempa.
“Karena keterbatasan fisik yang dialami mereka, bantuan langsung ke lokasi tidak dapat dilakukan. Sehingga doa ini sebagai wujud simpati langsung kaum difabel terhadap para korban,” kata Sugian di Solo, Sabtu, 5 September 2009.
Pembacaan doa bersama itu merupakan bagian dari acara pengajian yang secara rutin digelar setiap Sabtu, selama bulan Ramadan.
”Namun karena adanya musibah gempa bumi di Tasikmalaya dan sekitarnya, doa ini dikhususkan untuk korban gempa itu,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang difabel, Ari Wijayanti, mengatakan, musibah gempa yang terjadi jangan sampai menyebabkan trauma yang berkepanjangan. Terlebih untuk pelajar yang masa depannya masih panjang.
"Semoga para korban gempa mendapatkan kekuatan dan ketabahan dari Allah," kata Ari yang saat ini duduk di bangku kelas I SMP Luar Biasa di Solo.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo