Cendekiawan: Trump Terpilih karena Perangainya Bukan Hoax

Presiden AS Donald Trump Washington, AS
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id - Cendekiawan muslim Yudi Latif berpendapat hoax atau kepalsuan tidak akan tumbuh subur di dunia yang penuh kepercayaan. Dia mengambil contoh terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Menurut Yudi, Trump meraih suara terbanyak karena apa adanya alias tidak hoax.

Tanggapi Berita Hoax, Depe: Setiap yang Viral, di Situ Ada Dewi Perssik!

"Trump menang yang nyinyir karena masyarakat sudah bosan dengan kepalsuan. Trump jujur jika tidak suka. Brengsek apa adanya. Tidak palsu-palsu," kata Yudi berbicara dalam Seminar Kebangsaan: Hoax dan Dunia Akademik di aula kantor Bank Jatim Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 7 Februari 2017.

Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia itu menjelaskan, kepalsuan menjadi ruang hidup yang menyuburkan hoax. Kian bertambah subur karena ada janji keuntungan materi tersembur dari informasi palsu itu. "Hoax jadi viral menghasilkan uang," ujar Yudi.

Dikabarkan Meninggal Dunia, Gilang Dirga Tak Marah, Kenapa?

Dia menjelaskan, angka pengguna media sosial di Indonesia tertinggi keempat di dunia. Itu merupakan pasar bagi orang yang menjual hoax sebagai bisnis. Hal itu menjadi penanda bahwa masyarakat Indonesia betul-betul suka gosip. "Dan hobi gosip semuanya kini tertampung di dunia maya," ujar Yudi.

Di sisi lain, fakta suburnya pengguna media sosial itu bertolak belakang dengan tradisi literasi di Tanah Air. Dia menyebut minat baca masyarakat Indonesia justru rendah, masuk di urutan ke-59 dibandingkan seluruh negara lain di dunia. "Dalam budaya literasi, tabayun menjadi keharusan. Dan tabayun ini hanya akan tumbuh di tradisi literasi yang bagus," ujar Yudi.

Heboh, Warga Tasikmalaya Diterpa Berita Hoax Kiai Tewas Bersimbah Darah

Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, berdasarkan data yang dia peroleh, ada 800 ribu penyebar hoax beroperasi di dunia maya. Kebanyakan mereka masih berusia produktif. "Maka dari itu mari arahkan para pemuda agar gunakan internet dan medsos untuk hal positif dan produktif," ujarnya.

Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad Geram Dituduh Lakukan Pencucian Uang, Begini Responnya

Raffi Ahmad lagi-lagi harus menghadapi kabar yang tidak menyenangkan. Pria yang sering disebut sebagai Sultan Andara ini dituduh terlibat dalam pencucian uang.

img_title
VIVA.co.id
2 April 2024